Maria Ratu Damai

Maria Ratu Damai

Sabtu, 23 Januari 2016

Minggu Biasa III, Tahun C



Yesus: Pemenuhan Janji Mesianis

Bacaan Pertama: Nehemia 8:3-5a.6-7.9-11
Ketika usai masa pembuangan, bangsa pilihan kembali hidup di tanah terjanji. Dalam keadaan pemulihan hidup bangsa pilihan itu, Sabda Allah dibacakan untuk mengingatkan dan memperbaharui kembali perjanjian Allah terhadap umat-Nya. Sabda Allah yang dijelaskan menjadi pewartaan keselamatan Allah dan mengajak umat untuk memperbaharui kesetiaan dan pengabdian mereka kepada Allah.

Bacaan Kedua: 1 Korintus 12:12-30
Paulus menjelaskan kesatuan antara seluruh jemaat dengan Kristus dalam ungkapan persatuan anggota tubuh yang menyatu dengan kepalanya. Semua anggota badan memiliki peran masing-masing, namun tetap dalam keutuhan sebagai satu tubuh. Demikianlah, masing-masing anggota persekutuan umat harus ikut terlibat dalam peranan masing-masing, namun tetap dalam persatuan dengan seluruh anggota dan Kristus sebagai kepala. Tidak seharusnya seseorang menyombongkan diri dan merendahkan yang lain, karena semuanya tetap ambil peran dalam kesatuan sebagai tubuh Kristus.

Bacaan Injil: Lukas 1:1-4; 4:14-21

Bacaan dari Injil Lukas ini menjadi pengantar tampilnya Yesus dalam karya keselamatan Allah bagi dunia. Keselamatan itu menjadi kelanjutan dan kesempurnaan karya keselamatan yang dimulai Allah sejak zaman para nabi. Lukas ingin menyajikan kesaksian iman yang dimilikinya atas Yesus agar semakin banyak orang percaya pada Yesus sebagai pemenuhan janji Allah kepada para nabi.
Pada bab 1 ayat 1-4 terdapat pengantar dari Lukas atas tulisannya ini. Gaya penulisan Lukas memakai gaya bahasa sejarahwan Yunani yang berciri keteraturan. Lukas ingin menegaskan bahwa yang ditulisnya berasal dari sumber terpercaya, yakni para saksi mata dan pelayan firman. Saksi mata adalah orang-orang yang melihat dan kenal dekat dengan Yesus, mereka di antaranya adalah para rasul. Sedangkan pelayan firman adalah para pemimpin umat yang percaya kepada Kristus yang mengurusi segala sesuatu dalam peribadatan para pengikut Kristus. Peristiwa-peristiwa yang didengar dan didapatkan Lukas diteliti dengan baik dan akhirnya ia menuliskannya agar menjadi rangkaian tulisan yang terpercaya bagi para pembacanya.
Bacaan liturgi kemudian melompat pada awal masa karya Yesus. Lukas menekankan peranan Roh Kudus yang membawa Yesus ke padang gurun, kini Roh Kudus itu membawa Yesus ke Galilea untuk mengawali karya keselamatan-Nya di dunia. Sebelum menceritakan tentang Yesus yang membaca nas kitab nabi Yesaya, Lukas sudah memberi catatan bahwa selama di Galilea Yesus mengajar di rumah-rumah badat dan semua orang memuji Dia. Memuji Yesus bukan sekedar menyanjung Yesus, namun bermakna kekaguman dan pujian iman seperti yang disampaikan manusia kepada Allah.
Yesus mengawali karya dari Nazareth, daerah tempat asal-Nya dibesarkan. Di sini terdapat rumah ibadat (sinagoga) yang menjadi tempat doa pada hari-hari sabat biasa karena pada hari-hari raya besar orang berkumpul di Bait Allah, Yerusalem. Dalam rumah ibadat itu, pemimpin ibadat memberi tugas kepada Yesus untuk membaca Kitab Suci dan menjelaskannya. Bacaan yang diberikan kepada Yesus dari Kitab Nabi Yesaya yang berisi tentang Roh Tuhan yang menaungi hamba Allah. Bagian Kitab Suci yang dibaca Yesus berisi tentang janji mesianis. Yesus menempatkan nas itu sebagai pemenuhan atas janji Allah dalam diri-Nya. Yesuslah Hamba Allah yang dinaungi Roh Kudus untuk mewartakan kabar keselamatan Allah.
Roh Tuhan yang ada pada Yesus itu telah mengurapi Yesus. Pengurapan oleh Roh Tuhan itu menjadi lambang pelayanan sebagai Hamba Allah layaknya para nabi. Roh Kudus itulah yang menegaskan pelayanan Yesus sebagai Mesias. Pelayanan itu meliputi: penyampaian kabar baik kepada yang miskin, pemberitaan pembebasan kepada para tawanan, penglihatan kepada yang buta, dan pemberitaan tahun rahmat Tuhan. Roh Kudus yang ada pada diri Yesus itu tertuju pada keselamatan Allah yang bernilai rohani, meskipun terwujud dalam perhatian Yesus dari sisi jasmani.
Yesus adalah pemenuhan janji keselamatan Allah. Roh Kudus ada bersama Yesus menjadi daya ilahi yang memberi keselamatan jiwa-raga, rohani-jasmani. Roh Kudus yang tinggal dalam diri Yesus itu nantinya akan diberikan kepada para rasul dan para rasul kemudian akan memberikan Roh Kudus itu kepada orang-orang yang menerima pewartaan mereka tentang Yesus Kristus.
Kita sekarang ini menjadi murid-murid Kristus yang menerima Roh Kudus dalam diri kita, lengkap dengan karunia-Nya. Karunia Roh Kudus itu harus menuntun kita pada pelayanan sebagai abdi Allah yang menjadikan diri sebagai saluran rahmat Allah bagi sesama. Roh Kudus memperkaya diri kita dalam kebersamaan dengan seluruh umat beriman. Dengan demikian, kita hendaknya mengarahkan diri dalam persatuan seluruh umat beriman sembari mengembangkan karunia Roh Kudus dalam hidup kita yang menyatukan, melayani semua orang dan mengajak orang untuk merasakan keselamatan jiwa raga yang bersumber dari Allah. (R.YKJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar