Maria Ratu Damai

Maria Ratu Damai

Senin, 30 Mei 2011

Selasa, 31 Mei 2011
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet

"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa!" (Rm 12:12)

Doa Renungan

Allah Bapa yang mahapengasih, puji dan syukur atas rahmat berlimpah yang kami peroleh dari-Mu. Hari ini kami belajar dari Bunda Maria yang memperhatikan saudarinya Elisabet yang sedang mengandung. Kami kerap kurang memperhatikan sesama kami. Ajarilah kami seperti Bunda Maria yang mau memperhatikan orang yang membutuhkan pertolongan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa dan Roh Kudus, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Pembacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)


"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."

Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel ! Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel , yakni Tuhan, ada di tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Atau

Pembacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)

"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."

Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! Hendaklah kamu sehati-sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (1:39-56)

"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"

Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek-moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


"Aku banyak berubah setelah aku diajak Papa-Mama mengunjungi panti asuhan. Biasanya aku mengeluh terhadap Papa-Mama, membuang seenaknya makanan yang disediakan Mama di atas meja, dan membanding-bandingkan keadaanku dengan teman-teman di sekolah yang menurutku hidup dalam kemewahan. Aku kadang tidak puas dengan sepeda motor pembelian Papa. Mengapa bukan mobil seperti teman-temanku yang lain? Dengan melihat anak-anak di Panti asuhan yang kami kunjungi, kini aku bersyukur atas hidup ini. Bersyukur mempunyai orang tua lengkap. Bersyukur bahwa saya masih bisa makan setiap hari. Tuhan mencintai keluarga kami, cerita Fajar kepada teman-temannya usai bersama papa mamanya mengunjungi sebuah Panti asuhan.

Tuhan mencintai kita. Itulah kepastian iman. Tuhan tidak membiarkan kita merana. Itulah alasan untuk bersukacita. Tuhan menyediakan masa depan yang lebih baik. Itu adalah pengharapan. Tuhan memberikan kekuatan dalam kesukaran. Itulah kesabaran, tetap percaya pada Tuhan meski merasa sepertinya Tuhan tidak memperhatikan. Itulah bertekun dalam doa. Sikap-sikap seperti itu adalah sikap-sikap iman. Kalau sikap-sikap tersebut kita kenakan dalam kehidupan maka kita berbahagia. Berbahagia bukan karena apa yang kita inginkan akan tercapai semuanya, melainkan bahagia karena iman.

Rasul Paulus berkata kepada jemaat di Roma, "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa." Nasihat Santo Paulus ini mengajak kita untuk bersukacita dalam hidup ini. Kita sering kali mengeluh dan merasa tidak puas dengan keadaan kita. Kita sering kali tidak mampu menghargai kehidupan ini. Tidak ada alasan untuk mengeluh. Tidak ada alasan untuk tidak menghargai hidup. Tidak ada alasan untuk bersedih hati. Sebab iman kita mengajak kita untuk "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa.

Tuhan Yesus, semoga berkat iman kepada-Mu, aku tetap bersukacita dalam pengharapan, bersabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa. Amin.

Senin, 23 Mei 2011

Senin, 23 Mei 2011
Hari Biasa Pekan V Paskah

MENGENAL ROH PENGHIBUR

"Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26)


Jika kita hendak menolong jiwa-jiwa di api penyucian baiklah kita berdoa rosario. (St. Alfonsus Maria de Liguori)

Antifon Pembuka

Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.

Doa Pagi

Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, berkatilah segala pekerjaan kami hari ini. Nyatakanlah kemuliaan-Mu lewat perbuatan-perbuatan kami sepanjang hari ini. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Paulus menyembuhkan seorang lumpuh, sejajar dengan penyembuhan pertama yang dilakukan Petrus dalam Kisah Para Rasul 3. Keduanya menunjukkan gerakan yang sama, yaitu adanya iman untuk diselamatkan, perintah untuk berdiri, melonjak dan berjalan. Peristiwa penyembuhan ini menantang para pendengarnya bukan untuk memperhatikan penyembuh, melainkan Allah yang memberikan kemampuan untuk menyembuhkan.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)


"Kami memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia dan berbalik kepada Allah yang hidup."

Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bukan kepada kami, ya Tuhan, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan.
Ayat. (Mzm 115:1-2.3-4.15-16)
1. Bukan kepada kami, ya Tuhan, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu! Mengapa bangsa-bangsa akan berkata, “Di mana Allah mereka?”
2. Allah kita di surga; Ia melakukan apa yang dikehendaki-Nya! Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia.
3. Diberkatilah kamu oleh Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. Langit itu langit kepunyaan Tuhan, dan bumi itu telah diberikan-Nya kepada anak-anak manusia

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat.
Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepada kamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Yesus menjanjikan kedatangan seorang Penghibur. Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada para murid dan mengingatkan mereka akan semua yang telah dikatakan Yesus.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:21-26)


"Penghibur yang akan diutus oleh Bapa, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu kepadamu."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku, dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku padanya.” Yudas, yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya, “Tuhan, apakah sebabnya Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Yesus taat setia melaksanakan perintah Bapa. Ketaatan total Yesus ini mendatangkan karya keselamatan bagi seluruh dunia. Memang, ketaatan menjadi salah satu keutamaan yang berat. Seringkali orang sulit taat kepada atasan, pimpinan, orang tua, atau sesamanya. Diperlukan kemauan yang keras dan sikap rendah hati. Hanya dengan rendah hati, orang mampu mengalahkan dirinya dan taat dengan tulus ikhlas. Roh Kudus akan terus membimbing kita agar taat kepada kehendak Tuhan.

Doa Malam

Ya Allah Roh Kudus, terimakasih atas pendampingan-Mu sepanjang hari ini. Tambahkanlah kasih kami kepada Bapa dan Putera sehingga kami dapat senantiasa hidup dalam Tritunggal Yang Mahakudus, Bapa, Putra dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Sabtu, 21 Mei 2011

Minggu, 22 Mei 2011
Hari Minggu Paskah V

"Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku akan datang kembali kepadamu." (Yoh 14:18)

Antifon Pembuka

Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya agung. Di hadapan para bangsa Ia menyatakan keadilan-Nya. Alleluya

Doa Renungan

Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau telah membukakan pintu gerbang iman bagi semua bangsa segala zaman. Kami mohon, berilah kami pada zaman sekarang ini orang-orang yang membaktikan diri dalam doa dan pelayanan sabda. Tambahkanlah jumlah para murid yang percaya penuh akan sabda Putra-Mu dan yang saling menaruh cinta tanpa pamrih, sebagaimana diperintahkan kepada kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (Kis 6:1-7)

"Mereka memilih tujuh orang yang penuh dengan Roh Kudus."

Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak, juga sejumlah bersar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm 33:1-2.4-5.18-19; Ul:lh. 22, do=g, 4/4, PS 833
Ref. Kita memuji Allah kar na besar cinta-Nya.

1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar!
sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur.
Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi,
bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali.

2. Sebab firman Tuhan itu benar,
segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan.
Ia senang pada keadilan dan hukum;
bumi penuh dengan kasih setia-Nya.

3. Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa,
kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya;
Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1Ptr 2:4-9)

"Kamulah bangsa yang terpilih , kaum imam yang rajawi."

Saudara-saudara terkasih, datanglah kepada Kristus, batu yang hidup, yang dibuang oleh manusia, tetapi dipilih dan dihormati di hadirat Allah. Biarlah kamu pun dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang berkenan kepada Allah karena Yesus Kristus. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepadanya tidak akan dipermalukan. Karena itu, bagi kamu yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya, “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru; juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.” Mereka tersandung padanya karena mereka tidak taat kepada firman Allah; dan memang sudah ditentukan untuk itu. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, kaum imam yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri. Maka kamu harus memaklumkan perbuatan-perbuatan agung Allah. Ia telah memanggil kamu keluar dari kegelapan masuk ke dalam terang-Nya yang menakjubkan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do=g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, allelluya
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tak seorang pun dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (Yoh 14:1-12)

"Akulah jalan, kebenaran dan hidup."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku; Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakan kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke sana dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan kemana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana.” Kata Tomas kepada-Nya, “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?” Kata Yesus kepadanya, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepada-Nya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama engkau, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa, bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu, Sebab Aku pergi kepada Bapa.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Antifon Komuni

Akulah pokok anggur dan kamu carang-carangnya. Orang yang tinggal dalam Aku dan Aku dalam dia, akan menghasilkan banyak buah. Alleluya.

Renungan

Salah satu ciri yang menandai orang Katolik ialah untuk semangat melayani. Para pengikut Yesus generasi pertama, selain bersatu hati untuk berdoa dan memecahkan roti juga dipenuhi oleh semangat melayani, terlebih melayani orang-orang miskin. Banyak orang dengan sukarela mengikuti Tuhan dan percaya kepada-Nya karena melihat semangat pelayanan para pengikut Yesus. Para pengikut Yesus menjadi saluran berkat dan cinta Tuhan sendiri. Terpilihnya tujuh orang untuk melayani orang miskin dimaksudkan agar cinta Tuhan makin meluas dan firman-Nya makin menyatu dengan kehidupan banyak orang.

Bagi orang Kristiani, cinta kepada Tuhan merupakan sesuatu yang erat menyatu dengan cinta kepada sesama. Jika cinta kepada Tuhan dinyatakan dalam doa maka cinta kepada sesama dinyatakan dalam tindakan melayani. Keterlibatan dalam melayani orang lain, terlebih mereka yang miskin meminta kita untuk mencintai mereka demi diri mereka sendiri dan bukan demi maksud-maksud kita sendiri. Hanya kalau kita mencintai secara tulus, kebaikan dan anugerah Allah akan terpancar keluar dan itu membuat hidup kita menjadi kesaksian yang meyakinkan mengenai kehadiran Tuhan yang hidup.

Kita sering kali berlaku egois. Menolong orang, tetapi sebenarnya diam-diam menguntungkan diri sendiri. Jika begini maka kita sebenarnya tidak melayani, melainkan mencari untung. Alangkah menyedihkan jika ada orang Katolik yang sepertinya sibuk melayani, tetapi sebenarnya memperalat orang lain untuk kepentingannya sendiri. Pelayan yang baik menampakkan diri sebagai pribadi yang baik, pribadi yang tindakannya tidak menimbulkan sandungan bagi iman orang lain, pribadi yang dipenuhi roh dan kebijaksanaan ilahi.

Ya Bapa, jadikanlah kami sebagai perpanjangan tangan kasih-Mu dalam tindak pelayanan yang dipercayakan kepada kami. Amin.
Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Haria

Jumat, 20 Mei 2011

Jumat, 20 Mei 2011 Hari Biasa Pekan IV Paskah

"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." (Yoh 14:6)


Antifon Pembuka

Tuhan, Engkau telah menebus kami dengan darah-Mu dari setiap suku, bahasa, rakyat, dan bangsa, dan Engkau telah menjadikan kami raja dan imam bagi Allah Bapa (Why 5:9-10). Alleluya.

Doa Renungan


Allah Bapa, sumber kebijaksanaan, kami bersyukur atas kebijaksanaan yang tampak dalam diri Yesus, Putra-Mu. Buatlah kami siap sedia melakukan perintah-Nya serta mengikuti Dia, agar dapat menikmati kebahagiaan. Sebab Dialah yang dijanjikan kepada semua orang di dunia. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:26-33)


"Janji telah digenapi Allah dengan membangkitkan Yesus."

Dalam perjalanannya Paulus sampai di Antiokhia di Pisidia. Di rumah ibadat Yahudi di sana Paulus berkata, "Hai saudara-saudaraku baik yang termasuk keturunan Abraham maupun yang takut akan Allah, kabar keselamatan sudah disampaikan kepada kita. Sebab penduduk Yerusalem dan pemimpin-pemimpinnya tidak mengakui Yesus. Dengan menjatuhkan hukuman mati atas Yesus, mereka menggenapi perkataan nabi-nabi yang dibacakan setiap hari Sabat. Dan meskipun mereka tidak menemukan sesuatu yang dapat menjadi alasan untuk hukuman mati, namun mereka telah meminta kepada Pilatus supaya Yesus dibunuh. Dan setelah mereka menggenapi segala sesuatu yang ada tertulis tentang Dia, mereka menurunkan Dia dari kayu salib, lalu membaringkan-Nya di dalam kubur. Tetapi Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati. Dan selama beberapa waktu Ia menampakkan diri kepada mereka yang mengikuti Dia dari Galilea ke Yerusalem. Mereka itulah yang sekarang menjadi saksi-Nya bagi umat ini. Dan kami sekarang memberitakan kabar kesukaan kepada kamu, yaitu bahwa janji yang diberikan kepada nenek moyang kita, telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Kulah Engkau! Pada hari ini Engkau telah Kuperanakkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 2:6-7.8-9.10-11)

1. "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!" Aku mau menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku, "Anak-Kulah engkau! Pada hari ini engkau telah Kuperanakkan."
2. "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, dan memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."
3. Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia! Beribadahlah kepada Tuhan dengan takwa, dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 10:6)
Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:1-6)


"Akulah jalan, kebenaran, dan hidup."

Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku sudah mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke sana untuk menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke sana." Kata Tomas kepada-Nya, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke sana?" Kata Yesus kepada-Nya, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan
Manusia mendambakan dan mencari kebahagiaan. Dengan berbagai cara orang berusaha menemukan dan mendapatkan kebahagiaan itu: dengan bekerja keras membanting tulang, menumpuk uang, menjalin relasi dengan sebanyak mungkin orang, mengejar prestasi setinggi-tingginya, menjaga kebugaran tubuh agar tetap sehat prima, menata hidup dengan pola yang teratur, ataupun menjaga pola makan yang sehat. Akan tetapi, apakah kebahagiaan yang diusahakan itu akhirnya didapatkan? Jika ya, mengapa akhirnya orang masih terus berusaha memperolehnya? Jika tidak di manakah orang bisa mengalami hidup yang bahagia itu?

Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup." Ini adalah sebuah kepastian. Yesus satu-satunya jalan yang benar yang membawa orang kepada hidup. Kebahagiaan di dalam Yesus bukan sesuatu yang dicari, melainkan kenyataan yang diterima dengan iman. Kita hanya jatuh dalam kesombongan jika merasa bahwa kebahagiaan dan ketenteraman hidup dicapai karena kita berusaha. Menginginkan kebahagiaan, tetapi merasa cemas jangan-jangan tidak mendapatkannya, sebenarnya menggambarkan sikap orang yang tidak pernah puas.

Yesus sebagai jalan dan kebenaran dan hidup menjamin kebahagiaan kita asal kita berpegang teguh pada-Nya. Sebab, hanya melalui Dia kita dapat menemukan kebahagiaan.

Yang bisa kita lakukan ialah percaya kepada-Nya. Tidak perlu merasa cepas atau takut atau bimbang dengan apa pun. Kebahagiaan, kebenaran, dan kehidupan yang berkelimpahan pasti akan kita peroleh asal kita mempercayakan diri kepada-Nya. Seringkali kita merasa cemas dengan hari esok yang belum pasti. Merasa tidak puas dengan hari yang kita lalui. Meratapi hari kemarin yang sudah lewat. Hal-hal itu membuat hidup menjadi tidak bahagia. Maka, mulailah! Sadarilah! Ketahuilah! Percayalah! Bahwa kebahagiaan hidup hanya ditemukan dalam diri Yesus yang adalah jalan dan kebenaran dan hidup.

Tuhan Yesus, Engkaulah jalan dan kebenaran dan hidup. Hancurkanlah kecemasan dan ketakutan yang ada dalam diriku sebab hanya Engkaulah yang menjamin kebahagiaanku. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Kamis, 19 Mei 2011

Kamis,19 Mei 2011
Hari Biasa Pekan IV Paskah

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.” (Yoh 13:20)

Doa Renungan
Allah Bapa kami di surga, semoga kami dapat berpegang teguh pada harapan yang ditimbulkan oleh sabda-Mu. Semoga hidup kami ini ditandai iman mantap akan Dikau, yang menciptakan kami untuk hidup. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (13:13-25)

"Allah telah membangkitkan Juruselamat dari keturunan Daud."

Dalam perjalanannya Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia. Tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem. Dari Perga Paulus dan kawan-kawannya melanjutkan perjalanan mereka, lalu tiba di Antiokhia di Pisidia. Pada hari Sabat mereka pergi ke rumah ibadat, lalu duduk di situ. Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat bertanya kepada mereka, "Saudara-saudara, jikalau Saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakan!" Maka bangkitlah Paulus. Ia memberi isyarat dengan tangannya, lalu berkata, "Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah memilih nenek moyang kita, dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu. Empat puluh tahun lamanya Ia sabar terhadap tingkah laku mereka di padang gurun. Dan setelah membinasakan tujuh bangsa di tanah Kanaan, Ia membagi-bagikan tanah itu kepada mereka untuk menjadi warisan mereka selama kira-kira empat ratus lima puluh tahun. Sesudah itu Ia memberi mereka hakim-hakim sampai pada zaman Nabi Samuel. Kemudian mereka meminta seorang raja, dan Allah memberikan kepada mereka Saul bin Kish dari suku Benyamin, empat puluh tahun lamanya. Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Tentang Daud Allah telah menyatakan: Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku. Dan dari keturunannyalah, sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel, yaitu Yesus. Menjelang kedatangan-Nya Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, Yohanes berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian daripadaku. Membuka kasut dari kaki-Nya pun aku tidak layak.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan, hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:2-3.21-22.25.27)

1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya, kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
2. Aku telah mendapat Daud, hamba-Ku; Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus. Maka tangan-Ku tetap menyertai dia, bahkan lengan-Ku meneguhkan dia.
3. Kesetiaan dan kasih-Ku menyertai dia, dan oleh karena nama-Ku tanduknya akan meninggi. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Ya Yesus Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati; Engkau mengasihi kami dan telah melepaskan kami dari dosa kami oleh darah-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (13:16-20)

"Barangsiapa menerima orang yang Kauutus, ia menerima Aku."

Dalam perjamuan malam terakhir Yesus membasuh kaki para murid-Nya. Sesudah itu Ia berkata, "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi daripada tuannya; atau seorang utusan daripada dia yang mengutusnya. Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu jika kamu melakukannya. Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku. Aku mengatakannya kepadamu sekarang sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya bahwa Akulah Dia. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Sepanjang sejarah hidup manusia, Allah selalu campur tangan dan menuntun kehidupan kita. Hal ini pula yang disejarahkan oleh Paulus kepada pendengarnya di Antiokhia pada Bacaan Pertama. Ia mengisahkan bagaimana Allah senantiasa membimbing dan membentuk bangsa Israel sebagai bangsa pilihan Allah. Paulus berkata, ”Hai orang-orang Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel ini telah memilih nenek moyang kita dan membuat umat itu menjadi besar, ketika mereka tinggal di Mesir sebagai orang asing. Dengan tangan-Nya yang luhur Ia telah memimpin mereka keluar dari negeri itu” (Kis. 13:16–17).

Allah pun demikian dengan kita yang hidup sekarang ini. Rahmat-Nya senantiasa mengalir untuk kita semua. Menyadari rahmat Allah yang mengiringi sejarah hidup kita, kita hanya dapat bersyukur, betapa besar cinta Allah kepada kita hingga segala kelemahan dan dosa tidak mampu menghentikan cinta-Nya. Dibutuhkan sikap rendah hati untuk dapat mensyukuri segala kasih karunia Allah sehingga kita pun akan selalu menaruh hormat dan kasih kepada-Nya.

Ya Allah sumber hidupku, aku ingin kembali menyandarkan hidupku kepada kehendak-Mu agar aku tidak semakin jauh tersesat dari jalan keselamatan-Mu. Amin.
Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Rabu, 11 Mei 2011

Kamis, 12 Mei 2011
Hari Biasa Pekan III Paskah


"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia." (Yoh 6:51)


Doa Renungan

Allah Bapa yang mahamulia, kami bersyukur karena Yesus Kristus, Putra-Mu adalah Roti Hidup yang turun dari surga dan yang memberi hidup bagi kami. Kami rindu untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus yang kami terima dalam Ekaristi sebagai bukti bahwa Yesus berbagi kasih kepada manusia. Semoga kenangan yang luhur ini membuat kami semua semakin berani berbuat kasih kepada sesama. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan bertahta bersama Dikau dan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)

"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."

Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya, "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, "Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?" Jawabnya, "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang akan menceritakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka kata sida-sida itu kepada Filipus, "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?" Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan, dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu, "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?" Sahut Filipus, "Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya, "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah." Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 66:8-9.16-17.20; R:1)
1. Pujilah Allah kami, hai para bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah.
2. Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takwa kepada Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadapku. Kepada-Nya aku telah berseru dengan mulutku, kini dengan lidahku aku menyanyikan pujian.
3. Terpujilah Allah, yang tidak menolak doaku, dan tidak menjauhkan kasih setia-Nya daripadaku.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:51)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan. Barangsiapa makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:44-51)

"Akulah roti hidup yang telah turun dari surga."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Tidak seorang pun dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus aku; dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi; Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa! Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari surga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
Viko berkisah, "Saat masih kecil, salah satu kebiasaan dalam keluarga yang sangat mengesan dalam diri saya ialah kebiasaan makan bersama. Ayah, Ibu, dan kami semua anak-anak duduk bersila di ruang keluarga kemudian makan bersama. Tidak penting apa makanan kami hari itu. Yang penting kami makan bersama-sama. Ada kegembiraan, ada kebersamaan, ada perasaan sau sebagai keluarga. Makan bersama menjadi sesuatu yang begitu dirindukan ketika kami mulai tinggal berjauhan dengan orang tua karena harus tinggal di asrama sekolah."
Saat menginjak dewasa Viko sadar, bahwa dengan makan bersama sebagai keluarga imannya sebagai orang Katolik bertumbuh. Sebab, tidak hanya makan yang dia nikmati, melainkan iman katolik sebab sebelum dan sesudah makan mereka sekeluarga berdoa terlebih daulu. Tidak hanya makanan jasmani yang dinikmati, tetapi terlebih makanan rohani, yaitu iman bertumbuh.
"Yesus adalah roti hidup. Semua orang yang makan dari roti hidup akan memperoleh hidup yang kekal. Yesus menjadi sumber hidup.Yesus menjadi sumber kekuatan. Yesus menjadi sumber sukacita. Karena Yesus adalah sumber hidup, maka Dia memberikan hidup-Nya kepada kita semua. Memakan Tubuh-Nya, bagi kita tidak hanya bermakna manusiawi. Tidak hanya sekedar memenuhi tuntutan tubuh, melainkan supaya kita para murid-Nya bertumbuh dalam iman akan Dia.
Jika dalam hidup sehari-hari, kita butuh makan supaya kita hidup maka dalam kehidupan iman pun kita butuh makanan supaya jiwa kita hidup selama-lamanya. Dan makanan untuk jiwa kita ialah Yesus sendiri. Jika dengan makan orang bisa bertenaga maka dengan menerima Yesus di dalam kehidupan, kita memperoleh kekuatan untuk menempuh perjalanan panjang kehidupan ini sampai memasuki kehidupan kekal.
Tuhan Yesus, Engkaulah roti yang telah turun dari surga. Semoga setiap hari aku selalu berusaha untuk menerima tubuh-Mu dalam Ekaristi sebagai makanan yang memberikan kekuatan kepadaku untuk menjalani hidup ini dengan suka-duka yang menyertainya. Amin.

Oase Rohani 2011, Renungan dan Catatan Harian

Selasa, 10 Mei 2011

Rabu, 11 Mei 2011
Hari Biasa Pekan III Paskah
Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya mau melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal remeh, demi kemuliaan Tuhan. (St. Dominikus Savio)


Antifon Pembuka

Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu (Mzm 71:8.23). Alleluya.

Doa Renungan


Tuhan Yesus, sumber sukacita kami, berilah kami sukacita besar hari ini, karena Engkau selalu memelihara dan menjaga hidup kami. Segala keperluan hidup kami telah Kausediakan. Semoga semua ini membuka mata kami dan menggugah hati kami untuk selalu bersyukur kepada-Mu, sumber segala berkat. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.


Penganiayaan terhadap umat Kristiani awali tidak dapat menghentikan laju pertumbuhan umat dan pewartaan sabda. Filipus, salah satu dari tujuh diakon tersebut justru mewartakan sabda di Samaria. Ia menarik banyak orang dengan pewartaannya dan dengan tanda-tanda, terutama penyembuhan orang yang kerasukan roh jahat dan orang lumpuh.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul
(8:1b-8)


"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."

Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.


Yesus memberikan tekanan, bukan lagi pada roti yang diberikan, melainkan Dia sendirilah roti itu. Itulah sebabnya, Yesus mengundang orang banyak untuk datang dan percaya kepada-Nya. Upahnya jelas, barangsiapa datang kepada-Nya, ia tidak akan lapar lagi; dan barangsiapa percaya, ia tidak akan haus lagi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:35-40)

"Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari surga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.
Renungan

Melihat dan percaya itu dua hal yang saling berhubungan. Seringkali orang mampu percaya dengan sepenuh hati setelah melihatnya dengan mata kepala sendiri. Kepercayaan dan keyakinan menyeruak dari penglihatan inderawi. Orang yang telah melihat Yesus, ia telah melihat Bapa. Namun, kita patut bangga dan bersyukur bila tetap yakin dan percaya kepada Yesus kendati belum pernah melihat-Nya secara fisik. Itulah perwujudan iman sejati di tengah tantangan arus zaman ini.

Doa Malam
Yesus kami percaya bahwa Engkaulah sumber kehidupan kami. Karena itu, hanya kepada-Mulah kami percaya. Engkaulah andalan kami sepanjang hidup kami. Maka ampunilah kami, bila kami tidak selalu datang kepada-Mu. Malam ini kami hendak menyerahkan seluruh hidup kami ke dalam tangan-Mu. Amin
Selasa, 10 Mei 2011
Hari Biasa Pekan III Paskah

Kata Yesus kepada mereka: "Akulah Roti Hidup; barangsiapa datang kepada-Ku ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." (Yoh 6:35)
Doa Renungan
Tuhan Yesus, Engkau menjadikan diri-Mu sebagai roti kehidupanku sepanjang masa. Semoga aku selalu datang kepada-Mu karena percaya akan hidup kekal yang Engkau berikan dalam rupa tubuh dan darah-Mu yang akan aku sambut melalui Ekaristi. Amin.

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (7:51-8:1a)
"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Di hadapan sidang Mahkamah Agama Yahudi Stefanus berkata kepada Imam Besar, para penatua dan ahli Taurat, "Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya." Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah Stefanus. Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
Demikianlah sabda Tuhan
Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku.
Ayat. (Mzm 31:3-4.6.7.8)
1. Jadilah bagiku gunung batu tempat berlindung, dan kubu pertahanan untuk menyelamatkan daku! Sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku; oleh karena nama-Mu Engkau akan menuntut dan membimbing aku.
2. Ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, ya Tuhan, Allah yang setia. Tetapi aku percaya kepada Tuhan, aku akan bersorak-sorai dan bersukacita karena kasih setia-Mu.
3. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu! Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persekongkolan orang-orang.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 6:35)
Akulah roti hidup yang turun dari surga, sabda Tuhan; Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:30-35)
"Bukan Musa yang memberi kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Kulah yang memberi kamu roti yang benar dari surga."

Di rumah ibadat di Kapernaum orang banyak berkata kepada Yesus, "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya kami dapat melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari surga." Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari surga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari surga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari surga dan yang memberi hidup kepada dunia." Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
Penyerahan hidup adalah sebuah pengorbanan yang total kepada suatu ideologi yang dihayatinya dan kepada orang yang dilayani-dicintainya. Di dalam penyerahan hidup itu, tidak jarang orang mengalami rasa sakit, penderitaan, dan terluka. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa melakukan hal ini. Seorang tukang becak yang setia mengayuh becak tanpa kenal lelah mencari nafkah untuk istri dan anak-anaknya adalah sebuah pengorbanan, sebuah penyerahan hidup untuk keluarga. Penyerahan hidup dan pengorbanan menjadi dua hal yang dituntut ada dalam diri umat kristiani jika kita benar-benar bertanggung jawab atas panggilan kita sehari-hari. Inspirasi Sabda Tuhan hari ini meneguhkan iman kita.

Semangat penyerahan hidup seperti itulah yang diperagakan oleh Stefanus dalam bacaan pertama. Stefanus berserah diri ketika menghadapi putusan para anggota Mahkamah Agama dengan berkata, "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Stefanus dipenuhi dengan Roh Kudus dan berani berkorban demi kebenaran iman kepada Yesus. Hal itu ditegaskan dalam Injil Yohanes. Dikisahkan bahwa Yesus menegaskan diri-Nya sebagai Roti Hidup yang turun dari surga. "Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi." Roti hidup itu adalah diri-Nya sendiri yang dikorbankan bagi kita, Roti yang membawa keselamatan bagi manusia. Namun, sayangnya banyak orang bertanya-tanya tentang Dia dan kebenaran yang diucapkan-Nya. Banyak orang tidak mengerti apa yang disampaikan oleh Yesus. Padahal penyerahan hidup Yesus adalah sebuah tindakan totalitas kepada Allah Bapa, seperti diserukan para pemazmur, "Ke dalam tangan-Mu, Tuhan, kuserahkan nyawaku."

Dari sabda Tuhan hari ini, kita mau belajar seperti Stefanus dan Yesus yang berani menyerahkan hidup sebagai persembahan diri kepada Tuhan. Kerap kali kita kurang berani dan tidak bersemangat dalam melakukan pengorbanan demi suatu panggilan, ideologi ataupun cita-cita yang kita jalani. Lalu kita seperti yang dilakukan para pendengar Yesus dalam Injil hari ini: sikap tidak percaya dan meminta tanda. "Tanda apakah yang Engkau perbuat supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu?" Umat Yahudi meminta tanda pada Yesus, dan semakin tidak percaya kepada-Nya. Kepercayaan adalah dasar untuk beriman dan berinteraksi dengan Tuhan dan sesama. Mari kita bangun kepercayaan di dalam hati kita.

Gusti Bagus Kusumawanta, Pr. Inspirasi Batin 2011, Renungan Sepanjang Tahun

Jumat, 06 Mei 2011

Minggu, 08 Mei 2011
Hari Minggu Paskah III

MENGANGKAT BEBAN HIDUP

Antifon Pembuka

Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, bermazmurlah bagi nama-Nya yang mulia, dan gemakanlah pujian-Nya.

Doa Pembuka

Allah Bapa kami di surga, Engkau selalu membangkitkan daya hidup baru pada umat-Mu. Engkau telah memulihkan martabat kami dan mengangkat kami menjadi putera-puteri-Mu. Semoga kami senantiasa memuji Dikau karenanya, dan semoga kami mendambakan kebangkitan kami dan terlaksananya segala harapan kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus Tuhan kami. Amin.
Pembacaan dari Kisah Para Rasul (2:14.22-33)


"Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi."

Pada hari Pentakosta, bangkitlah Petrus berdiri bersama kesebelas rasul. Dengan suara nyaring ia berkata kepada orang banyak, "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan, mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu. Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya, telah kamu salibkan dan kamu bunuh dengan tangan bangsa-bangsa durhaka. Tetapi Allah membangkitkan Dia dengan melepaskan-Nya dari sengsara maut, karena tidak mungkin Ia tetap berada dalam kuasa maut itu. Sebab Daud berkata tentang Dia: Aku senantiasa memandang kepada Tuhan. Karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram. Sebab Engkau tidak menyerahkan aku kepada dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; Engkau akan melimpahi aku dengan sukacita di hadapan-Mu. Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburnya masih ada pada kita sampai hari ini. Tetapi ia adalah seorang nabi, dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa Ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya. Karena itu Daud telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan. Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi. Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.


Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 859
Ref. Bagi orang benar Tuhan bercahaya laksana lampu di dalam gulita.
Ayat. (Mzm 16:1.2a-5.7-8.9-10.11; Ul: 11a)
1. Jagalah aku, ya Allah,
sebab pada-Mu aku berlindung.
Aku berkata kepada Tuhan,
"Engkaulah bagian warisan dan pialaku,
Engkau sendirilah yang meneguhkan
bagian yang diundikan kepadaku.
2. Aku memuji Tuhan yang telah memberikan nasihat kepadaku,
pada waktu malam aku diajar oleh hati nuraniku.
Aku senantiasa memandang kepada Tuhan
karena Ia berdiri di sebelah kananku,
aku tidak akan goyah.
3. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai,
dan tubuhku akan diam dengan tentram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati
dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
4. Engkau memberitahukan kepadaku, ya Tuhan,
jalan kehidupan;
di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah,
di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:17-21)

"Kamu telah ditebus dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda."

Saudara-saudara terkasih, Allah menghakimi semua orang menurut perbuatannya, tanpa pandang muka. Dan Dia itu kamu sebut "Bapa". Maka hendaklah kamu hidup dengan bertakwa selama kamu menumpang di dunia idi. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dan cara hidupmu yang sia-sia, warisan nenek moyangmu Kamu telah ditebus bukan dengan harta yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang amat mahal, yaitu darah Kristus, yang sama seperti darah anak domba, yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir ihi, demi kamu. Oleh Dia, kamu percaya kepada Allah. Allah telah membangkitkan Dia dar antara orang mati. Allah pun telah memuliakan Dia. Maka seluruh iman dan pengharapanmu tertuju kepada Allah.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 24:32)
Terangkanlah Kitab Suci kepada kami, ya Tuhan Yesus, agar hati kami berkobar-kobar mendengar sabda-Mu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (24:13-35)
"Mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti."

Pada hari Minggu Paskah, dua orang murid Yesus sedang pergi ke sebuah desa bernarna Emaus, yang terletak kira-kira sepuluh kilometer jauhnya dari Yerusalem. Mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, “Apa yang kamu percakapkan sementara berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka heran. Seorang dari mereka, yang bernama Kleopas, balik bertanva, "Adakah Engkau satu-satunya orang pendatang di Yerusalem yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Bertanyalah Yesus, “Kejadian apa?” Jawab mereka, “Segala yang terjadi dengan Yesus dan Nazaret! Dia itu seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh rakyat. Tetapi para imam kepala dan para pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati, dan mereka telah menyalibkan Dia. Padahal tadinya kami mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sekarang sudah lewat tiga har sejak semuanya itu terjadi. Beberapa wanita dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, tetapi tidak menemukan jenazah Yesus. Lalu mereka kembali dengan berita bahwa mereka telah melihat malaikat-malaikat, yang mengatakan bahwa Yesus hidup. Lalu beberapa teman kami pergi ke kubur itu dan mendapati bahwa memang benar apa yang dikatakan wanita-wanita itu; tetapi Yesus sendiri tidak mereka lihat.” Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, “Hai kamu orang bodoh! Betapa lamban hatimu, sehingga kamu tidak percaya akan segala sesuatu yang telah dinubuatkan oleb para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dar Kitab-Kitab Musa sampai dengan Kitab para nabi. Sementara itu mereka mendekati desa yang mereka tuju. Yesus berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya. Tetapi kedua murid itu mendesak, katanya, “Tinggallah bersarna dengan kami, sebab hari sudah mulai malain, dan matahari hamnpir terbenam. Maka masuklah Ia untuk tinggal bersama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenali Dia. Tetapi Yesus hilang dan pandangan mereka. Maka kata mereka seorang kepada yang lain, “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan, dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’ Lalu bangunlah mereka dan langsung kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid. Mereka sedang berkumpul bersama teman-teman mereka. Kata mereka kepada kedua murid itu, “Sungguh Tuhan telah bangkit, dan telah menampakkan diri kepada Simon!” Lalu kedua murid itu pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan, dan bagalmana mereka mengenali Yesus pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

ANTARA YERUSALEM DAN EMAUS

Rekan-rekan yang baik!

Injil Hari Minggu Paskah III/A ini (Luk 24:13-35) mengisahkan perjalanan dua orang murid ke Emaus meninggalkan kota Yerusalem tempat angan-angan mereka tentang Yesus pudar. Namun selama perjalanan itu juga mereka memperoleh penjernihan dari orang yang tak dikenal yang tiba-tiba saja menyertai mereka. Baru pada akhir perjalanan itu mereka mengenali siapa sesungguhnya dia. Tetapi saat itu juga ia lenyap dari pandangan mereka. Pengalaman berjumpa dengan dia telah memperkaya mereka. Dan mereka pun bergegas kembali ke Yerusalem mengabarkan pengalaman mereka kepada para murid yang masih berkumpul di sana.

PENTINGKAH LOKASI EMAUS?


Emaus disebut sebagai "dusun" yang letaknya kira-kira 11 km dari Yerusalem. Kerap lokasinya disamakan dengan Emaus yang disebut-sebut dalam 1 Mak 3:40-57; 4:3; 9:50. Di situ pada tahun 166 seb. Masehi terjadi kemenangan perlawanan Yudas Makabe terhadap kekuasaan asing. Peristiwa ini makin menyuburkan perkembangan harapan akan seorang Mesias yang akan membangun kembali kejayaan di masa lampau, semacam gagasan mesianisme politik. Harapan ini bahkan makin tebal ketika gerakan keluarga Makabe dan penerusnya mulai mundur dan tertumpas. Angan-angan seperti itu masih tetap subur pada zaman Yesus. Banyak orang mengira Yesus itu Mesias dalam artian itu. Bahkan banyak di antara murid-murid yang paling terdekat berpendapat demikian. Memang Yesus resminya dihukum mati sebagai pemimpin gerakan politik.

Akan tetapi Emaus yang dibicarakan dalam Kitab Makabe itu letaknya sekitar 30 km sebelah barat laut Yerusalem. Terlalu jauh bagi perjalanan pulang balik dalam satu sore dan malam. Lukas juga menyebut tempat itu jaraknya hanya sekitar 11 km dari Yerusalem. Jadi jelas yang dimaksud bukan Emaus tempat kemenangan gerakan Yudas Makabe dua abad sebelumnya itu. Beberapa tempat lain pernah diduga sebagai Emaus-nya kedua murid tadi. Tetapi tak satu pun bisa dipastikan. Lukas kiranya memang tidak hendak berbicara mengenai lokasi geografis. Boleh diperkirakan ia memakai nama Emaus guna memunculkan asosiasi antara tempat mulai suburnya mesianisme politik dan kenyataan sekarang bahwa tumpuan harapan itu tidak ada lagi karena sudah dihukum mati dan disalibkan (ay. 19-21). Ketimpangan informasi mengenai jarak Yerusalem - Emaus dalam kisah ini (sekitar 11 km) dengan jarak antara Yerusalem - Emaus zaman Makabe dulu (sekitar 30 km) rupa-rupanya sengaja ditampilkan agar pembaca memahami tempat itu bukan dalam artian geografis. Dengan demikian pembaca bisa memahami perjalanan ke Emaus sebagai perjalanan batin menyadari pelbagai distorsi dalam benak masing-masing mengenai siapa Yesus itu. Yesus yang telah bangkit itu menjumpai murid-muridnya dan meluruskan gagasan mereka mengenai dirinya Angan-angan keliru tentangnya hanya membuat hidup suram.

DUA ORANG MURID


Hanya satu dari kedua orang murid disebutkan namanya, yakni Kleopas (Luk 24:18). Mengapa? Ini cara Lukas untuk membuat pembaca ikut serta di dalam kisahnya. Pembaca seakan-akan diajak menjadi murid yang tak disebut namanya itu. Dengan demikian pembaca bisa merasa ikut disapa oleh musafir yang tiba-tiba menyertai perjalanan mereka ke Emaus (ay. 17), "Apa yang sedang kalian percakapkan?" Ditanya demikian, kedua murid itu terhenyak dan menyadari bahwa hingga kini mereka berjalan menuju "cita-cita yang berakhir dengan kekecewaan" itu. Dan muka mereka pun menjadi muram. Kleopas balik bertanya (ay. 18) apa orang itu satu-satunya peziarah di Yerusalem yang tak tahu apa yang terjadi hari-hari itu. Pembaca yang mengidentifikasikan diri dengan murid yang lain yang tak disebut namanya itu dapat ikut serta di dalam pembicaraan tadi. Mungkin reaksinya tak sama dengan yang dikatakan Kleopas. Boleh jadi juga akan hanya diam dan menggagas siapa gerangan orang ini. Dan musafir itu malah bertanya lebih lanjut mengenai apa yang terjadi. Maka mereka pun mulai bercerita mengenai Yesus orang Nazaret. Dengan cara ini Lukas makin mengikutsertakan kesadaran pembacanya dalam pembicaraan mengenai siapa Yesus dari Nazaret itu. Injilnya mempertemukan pembaca dengan sang musafir itu sendiri. Ada baiknya pembaca zaman sekarang juga mengikuti perjalanan itu hingga akhir dan tidak tergesa-gesa memoralisir peristiwa ini. Sebuah kesempatan langka orang dapat mengikuti peristiwa ini dari dalam. Sayang bila segera digantikan dengan pesan-pesan seluhur apapun, dengan maksud saleh manapun.

Bagaimana penerapannya? Kita masing-masing diajak untuk menceritakan pengalaman kita hingga kini mengenai Yesus kepadanya sendiri. Ia menyertai perjalanan kita. Juga perjalanan dalam macam-macam kekecewaan batin yang sebenarnya berasal dari gambaran keliru kita mengenai apa dan siapa tumpuan harapan hidup kita. Juga sikap kurang percaya kita akan didengarkannya seperti ketika ia mendengarkan kecurigaan dua murid itu terhadap kesaksian para perempuan mengenai Yesus (ay. 22-24).
DISERTAI YANG TELAH BANGKIT

Musafir itu menanggapi kisah kedua murid itu dengan berkata (Luk 24:25), "Hai kamu orang bodoh dan lamban pikiran!" Dalam bahasa kita kata-kata ini terasa sebagai celaan. Tapi dalam cara berdiskusi para cendekia di zaman itu, kata-kata seperti itu dimaksud sebagai ajakan untuk bersama-sama memikirkan kembali perkaranya guna menemukan penjelasan yang lebih memuaskan. Pemikiran mana yang hendak ditampilkan di sini?

Dengan merujuk pada nubuat mengenai penderitaan Mesias sebagai jalan ke kemuliaannya Injil hendak mengingatkan pembaca pada pemberitaan sengsara yang pernah sampai tiga kali disampaikan Yesus sendiri kepada para murid (Luk 9:22, 9:33-45; 18:31-34), yakni bahwa ia bakal dimusuhi, menderita dan dibunuh, tetapi akan dibangkitkan pada hari ketiga. Memang tiap kali para murid tak bisa memahami. Tak tecerna oleh mereka mengapa sang Mesias sampai perlu menderita dan bahkan dibunuh, agar mencapai kemuliaannya. Perjalanan dari Yerusalem ke Emaus ditampilkan sebagai penjernihan gagasan para murid - gagasan kita masing-masing - mengenai Yesus. Caranya sederhana. Kedua murid itu diminta mengingat-ingat kembali semua yang sudah pernah didengar tentangnya. Tapi kali ini mereka diajak membaca kembali pengalaman itu dengan pikiran yang merdeka yang tidak dikuasai agenda tersembunyi yang ini atau yang itu. Mereka dihadapkan kepada sumber-sumber kepercayaan yang sejati (ay. 27: "mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi"). Seperti mereka, kita juga diajak agar bersedia berdialog dengan sabda Tuhan sendiri dan membiarkan diri diperkaya olehNya.

Seperti disebutkan nanti dalam ay. 32, mereka berkata satu sama lain "hati kita berkobar-kobar". Yang "berkobar-kobar" biasanya api yang menerangi dan memiliki daya memurnikan logam campuran. Jadi pikiran ("hati") mereka yang tadinya gelap kini terang menyala-nyala dan yang tadinya bercampur baur kini dimurnikan. Murid-murid "terbuka matanya" (Luk 24:31) dan mengerti bahwa Yesus menyertai mereka. Mereka segera berangkat kembali dan membagikan pengalaman mereka kepada murid-murid lain di sana yang belum ikut mengalami kebangkitan Yesus.

MENGENALINYA


Di Emaus "ketika Ia memecah-mecah roti" barulah kedua murid itu mengenali siapa sesungguhnya orang yang menyertai mereka tadi. Baru pada saat itulah mereka menyadari sepenuhnya bahwa orang itu sama dengan dia yang dalam Perjamuan Malam (Luk 22:16 dan 18) mengatakan tidak akan makan dan minum lagi sampai Kerajaan Allah betul-betul datang. Mereka berdua mengalami bahwa kini Yang Ilahi bisa benar-benar hadir di tengah-tengah manusia. Artinya, mereka yang percaya bahwa Yesus telah bangkit juga akan mempercayai kehadirannya di dalam kehidupan mereka. Dan kehadirannya inilah yang memberi harapan yang baru dan wajah yang baru bagi kemanusiaan. Yang diminta dari kita ialah membiarkan kehadirannya makin tampak dan makin biasa dirasakan orang banyak, makin memberi harapan.

Pada saat kedua murid tadi menyadari siapa orang yang mereka ajak datang ke rumah mereka di Emaus - ke dalam kehidupan mereka - saat itu juga Yesus lenyap. Kehadirannya tak dapat mereka kukuhi bagi mereka sendiri. Namun demikian, ada yang tinggal, yakni kebijaksanaan serta kekuatan baru untuk meniti jalan kembali ke Yerusalem dalam terang kobaran "hati" (= pikiran) mereka dan membawakan kabar gembira kepada rekan-rekan mereka yang sedang berkumpul di tempat yang butuh kesadaran baru. Perjumpaan dengan dia yang bangkit bukanlah pengalaman yang menggumpal ke dalam dan tinggal diam. Perjumpaan ini sumber kekuatan yang merebak ke luar dan menyentuh banyak orang.

Bacaan pertama dari Kis 2:14.22-33 menyampaikan kotbah Petrus pada hari Pentakosta kepada semua orang Yahudi dan siapa saja yang berada di Yerusalem. Pada intinya Petrus menegaskan bahwa Yang Mahakuasa telah membangkitkan Yesus orang Nazaret dan dengan demikian ia menjadi Kristus. Maut tidak berkuasa mencengkeramnya. Petrus menandaskan pula bahwa hal ini sudah disadari oleh Daud jauh-jauh hari sebelumnya. Begitulah maka kebangkitan Kristus bukan gagasan para murid Yesus belaka. Kristus kini berbagi daya hidup ilahi - Roh Kudus - dengan mereka yang mengikutinya. Inilah sumber kekuatan mereka. Apa relevansi peristiwa ini bagi orang sekarang? Kebangkitan Kristus telah mengubah hidup umat manusia dari yang dikuasai maut hingga menjadi kehidupan yang dimerdekakan. Dalam keadaan ini besarlah peran orang-orang yang percaya dan mempersaksikan kenyataan iman ini dengan pelbagai cara. Ada yang mewartakannya dengan kata-kata yang menguatkan. Ada yang mempersaksikan dengan perbuatan mengangkat kemanusiaan. Inilah daya Roh Kudus.

Salam hangat,