Maria Ratu Damai

Maria Ratu Damai

Kamis, 31 Januari 2019

124 Peserta Belajar Bersama Tentang Pekan Suci di Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung Bandar Lampung

Pastor Kepala Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung Bandar Lampung, RD Apolonius Basuki saat mendampingi peserta.

RATUDAMAI.BLOGSPOT.Com – 124 peserta antusias mengikuti kegiatan yang diberi judul “Belajar Bersama Tentang Pekan Suci” di Gedung Serba Guna Maria Ratu Damai, Teluk Betung, Bandar Lampung pada Minggu, 27 Januari 2019.

Peserta terdiri dari utusan lingkungan stasi Telukbetung dan Panjang berupa petugas-petugas liturgi, ketua lingkungan dan umat pemerhati liturgi.

Pastor Kepala Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung Bandar Lampung, RD Apolonius Basuki berpesan pada peserta untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti acara.

“Bertanyalah dengan pertanyaan yang cerdas, jangan bodoh, maksudnya fokus pada materi. Karena materi yang akan dibahas adalah inti sumber iman kita yaitu sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus. Dari situlah mengalir liturgi harian, pesta dan perayaan terutama liturgi hari Minggu,” katanya saat membuka acara.

Romo Apol berharap seusai mengikuti acara ini, para peserta dapat benar-benar menghayati perayaan liturgi.

“Saya menunggu buah-buahnya dalam perayaan liturgi dan berharap liturgi sungguh-sungguh perayaan, bukan beban yang harus diatur begini begitu tetapi sebuah kegembiraan. Liturgi adalah doa kita yang paling agung,” pungkasnya.

Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Tanjungkarang RD Petrus Tripomo (kiri)
Sementara itu narasumber utama pada acara Belajar Bersama Tentang Pekan Suci, RD Petrus Tripomo mengatakan kegiatan ini diadakan agar umat dapat lebih memahami dan menghayati misteri penebusan yang setiap tahun dirayakan.

Lulusan Institut Pontifical San Anselmo di Roma, Italia ini mengajak peserta untuk belajar dari buku Perayaan Paskah dan Persiapannya atau Litterae Circulares De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis.

“Kita akan belajar bersama melalui buku ini, yang mana berisi tentang persiapan dan perayaan dari Masa Prapaskah sampai Masa Paskah,” kata Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Tanjungkarang ini saat memulai pemaparan materi.

Para peserta "Belajar Bersama Tentang Pekan Suci”
Para peserta mengikuti pertemuan ini dengan antusias. Pertanyaan-pertanyan seputar materi silih berganti dilontarkan. Keberagaman kelompok umur menambah semarak pertemuan, bukan hanya kaum dewasa saja tetapi kaum muda dan bahkan remaja dengan setia mengikuti sampai akhir kegiatan.

Banyak hal-hal yang dapat dipelajari dan dimengerti atau bahkan baru tahu, misalnya: Pada Minggu Prapaskah I lagu pembuka dapat diganti dengan Litani Para Kudus atau nantinya sebutan Masa Prapaskah akan menjadi Masa empat puluh hari.

Salah satu peserta, St. Hadi Atmaja, berharap agar kegiatan yang mempelajari seputar liturgi dapat dilanjutkan pada kemudian hari.
 
“Dengan belajar liturgi adalah cara kami untuk mengenal Kristus secara lebih mendalam dan mengarahkan umat untuk menjadi orang katolik yang militan,” kata Hadi yang juga merupakan Ketua Stasi Panjang ini.

Dari stasi Panjang menurut Hadi, mengutus banyak kaum muda, dengan harapan dapat ber-litugi dengan baik sedini mungkin dan menerapkannya dalam perayaan Ekaristi.

“Sehingga harapan besarnya dapat terwujud puncak dan sumber hidup kaum muda,” tutup Hadi.***

Penulis : Ancilla Cucu Lukman Ali

Editor   : Robert

Jumat, 18 Januari 2019

Romo Apol : Generasi Hebat Adalah Generasi Yang Beriman dan Menjadi Manusia Dewasa


Pastor Kepala Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung, RD Apolonius Basuki 
PAROKI MARIA RATU DAMAI TELUK BETUNG – Bina Iman Anak (BIA) Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung menggelar perayaan Natal dan Tahun Baru 2019 pada Minggu, 13 Januari 2019.  

Pastor Kepala Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung, RD Apolonius Basuki mengatakan dalam rangka merayakan Natal juga merayakan tahun buah bungaran dan persembahan anak sulung, kita diajak memperlakukan anak-anak bagaikan anak sulung.

“Kita juga diajak mempersiapkan generasi hebat dari keluarga hebat. Generasi hebat adalah generasi yang beriman dan menjadi manusia dewasa,” kata Romo Apol – panggilan akrab RD Apolonius Basuki, saat dihubungi terpisah pada Jumat, 18 Januari 2019.

Salah satu caranya lanjut Romo Kepala Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung ini, adalah dengan perayaan Natal khusus anak-anak.

“Selama tahun persambahan anak sulung ini saya berjanji tidak akan marah ama anak anak. Kita tidak boleh membuat anak anak terluka karena perlakuan kita. Dan fokus pastoral kita adalah lebih memperhatikan anak-anak dari Sekolah Minggu, Bina Iman Anak Remaja dan OMK,” pungkas Romo Apol.

Pastor Kepala Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung, RD Apolonius Basuki bersama anak-anak BIA dan panitia usai perayaan Natal dan Tahun Baru 2019, Minggu, 13 Januari 2019.
Sebagaimana diketahui, perayaan Natal dan Tahun Baru 2019  BIA dimulai pada pukul 08.30 WIB di GSG lantai 2 Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung, Bandar Lampung pada Minggu, 13 Januari 2019.

Seperti dikutip dari Suarawajarfm.com, perayaan dibuka dengan doa oleh Pendamping BIA, Sr. Hedwigis, HK. Menyanyikan lagu-lagu Natal secara bersama-sama mendominasi perayaan Natal ini. Acara juga diisi oleh penampilan yang menghibur seperti musikalisasi puisi, persembahan pujian, dancing, serta drama Natal.

Panitia Perayaan Natal dan Tabun Baru 2019 BIA Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung, Bandar Lampung.

"Natal merupakan momen penting karena kita menyambut kelahiran Yesus Kristus sehingga kita perlu merayakannya dengan penuh sukacita," kata Koordinator BIA Paroki Maria Ratu Damai Teluk Betung, Maria Yoseva Sihotang.***

Penulis : Onisa Nainggolan

Editor    : Robert