Maria Ratu Damai

Maria Ratu Damai

Jumat, 08 Juli 2011

Sabtu, 09 Juli 2011
Hari Biasa Pekan XIV

"Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (Mzm 105:4)

Doa Renungan

Allah Bapa, kebenaran-Mu tak tersangkal dan tak dapat ditutupi. Bantulah aku hari ini untuk menemukan kebenaran-Mu dan mengakuinya di hadapan dunia. Jadikanlah aku saksi-Mu yang setia. Berilah kekuatan untuk menyangkal diriku dan dunia serta mengakui kebenaran-Mu di hadapan sesama. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (49:29-32; 50:15-26a)
"Allah akan memperhatikan kalian, dan membawa kalian keluar dari negeri ini."

Waktu akan meninggal Yakub berpesan kepada anak-anaknya, "Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua di ladang Efron, orang Het itu, dalam gua di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, yaitu ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik keluarga. Di situlah dikuburkan Abraham beserta Sara, isterinya; di situ pula dikuburkan Ishak beserta Ribka, isterinya, dan di situlah juga kukuburkan Lea. Ladang dengan gua di sana telah dibeli dari orang Het." Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka, "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalas kita sepenuhnya, atas segala kejahatan yang telah kita lakukan terhadapnya." Sebab itu mereka menyuruh menyampaikan pesan ini kepada Yusuf, "Sebelum ayahmu meninggal, ia telah berpesan, 'Beginilah hendaknya kalian katakan kepada Yusuf. Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu'." Ketika permintaan disampaikan kepadanya, menangislah Yusuf. Saudara-saudara Yusuf pun datang sendiri-sendiri dan sujud di depannya serta berkata, "Kami datang untuk menjadi budakmu." Tetapi Yusuf berkata, "Janganlah takut, sebab aku bukan pengganti Allah. Memang kalian telah membuat rencana yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mengubahnya menjadi kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. Maka janganlah takut. Aku akan menanggung makanmu dan juga makanan anak-anakmu." Demikianlah Yusuf menghiburkan saudara-saudaranya dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya. Yusuf tetap tinggal di Mesir beserta kaum keluarganya. Ia hidup seratus sepuluh tahun. Jadi Yusuf sempat melihat anak cucu Efraim sampai keturunan yang ketiga; juga anak-anak Makhir, anak Manasye, lahir di pangkuan Yusuf. Waktu akan meninggal, berkatalah Yusuf kepada saudara-saudaranya, "Tidak lama lagi aku akan mati; tentu Allah akan memperhatikan kalian dan membawa kalian keluar dari negeri ini, ke negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada Abraham, Ishak dan Yakub." Lalu Yusuf menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya, "Tentu Allah akan memperhatikan kalian. Pada waktu itu kalian harus membawa tulang-tulangku dari sini." Kemudian Yusuf meninggal dunia.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7; Ul: 7a.8a))

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bengsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya! Dialah Tuhan Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Berbahagialah kalian, kalau dicacimaki demi Yesus Kristus, sebab Roh Allah ada padamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:24-33)

"Janganlah takut kepada mereka yang membunuh badan!"

Pada waktu itu Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Seorang murid tidak melebihi gurunya, dan seorang hamba tidak melebihi tuannya. Cukuplah bagi seorang murid, jika ia menjadi sama seperti gurunya, dan bagi seorang hamba, jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya. Jadi janganlah kalian takut kepada mereka yang memusuhimu, karena tiada sesuatu pun yang tertutup yang takkan dibuka, dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi, yang takkan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah dalam terang. Dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah dari atas atap rumah. Dan janganlah kalian takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa. Tetapi takutilah Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. Bukankah burung pipit dijual seduit dua ekor? Namun tak seekor pun akan jatuh tanpa kehendak Bapamu. Dan kalian, rambut kepalamu pun semuanya telah terhitung. Sebab itu janganlah kalian takut, karena kalian lebih berharga daripada banyak burung pipit. Barangsiapa mengakui Aku di depan manusia, dia akan Kuakui juga di depan Bapa-Ku yang di surga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, dia akan Kusangkal di hadapan Bapa-Ku yang di surga."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Yesus sebagai guru mengingatkan para murid-Nya untuk mewartakan Kerajaan Allah dengan penuh keberanian. ”Jangan takut terhadap mereka” (Mat. 10:26) mengindikasikan bahwa para murid tidak boleh takut terhadap roh kejahatan seperti yang ditegaskan dalam ayat sebelumnya, ”Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan kelemahan” (Mat. 10:1). Para murid diperintahkan untuk mengalahkan kuasa iblis, bukan untuk takut kepadanya. Para murid hanya boleh takut kepada Allah yang berkuasa atas mati dan hidupnya manusia. Yang dimaksud dengan takut kepada Allah adalah takwa dan taat pada kehendak-Nya, yang bertujuan demi kebaikan dan keselamatan manusia itu sendiri.

Allah yang menguasai kehidupan adalah Allah yang menghargai kehidupan manusia itu. Para murid dan setiap kita berharga di mata-Nya melebihi ciptaan lainnya. Karena itu, Allah tidak akan membiarkan manusia hancur di tangan iblis yang mau merusak hidup manusia. Allah bahkan akan menjaga sampai setiap helaian rambut manusia dan tidak akan dibiarkan hilang sehelai pun.

Ya Tuhan Allah, aku bersyukur karena Engkau menjadikan aku berharga di mata-Mu dan Engkau tidak akan membiarkan aku dikalahkan oleh roh kejahatan. Berkatilah aku selalu agar mampu mengalahkan roh kejahatan yang akan merusak kehidupanku. Amin.
Ziarah Batin 2011, Renungan dan Catatan Harian

Jumat, 24 Juni 2011

Minggu, 26 Juni 2011
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. <---> Yohanes 6:56

Antifon Pembuka

Umat-Mu Kauberi makan sari gandum dan Kaupuaskan dengan madu kuat.

Doa Renungan

Tuhan Yesus Kristus, dalam Sakramen Ekaristi yang luhur ini Engkau mewariskan kepada kami kenangan mulia akan wafat dan kebangkitan-Mu. Semoga kami selalu mengagungkan misteri kudus tubuh dan darah-Mu, sehingga pantas menikmati hasil penebusan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan bertakhta bersama Bapa dalam persatuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Ulangan (8:2-3.14b-16a)

"Tuhan memberi engkau makan manna yang tidak kaukenal dan juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu."

Di padang gurun seberang Sungai Yordan berkatalah Musa kepada umat Israel, “Ingatlah akan seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun itu. Maksud Tuhan ialah merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Tuhan merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari segala yang diucapkan Tuhan. Ingatlah selalu pada Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Dialah yang memimpin engkau melalui padang gurun yang luas dan dahsyat itu, dengan ular-ularnya yang ganas serta kalajengkingnya, dengan tanahnya yang gersang, yang tidak ada airnya. Dialah yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras. Dialah yang di padang gurun memberi engkau makan manna yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Ul:12a)

1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion. Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu, dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Pembacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (10:16-17)
"Karena roti itu hanya satu, maka kita ini, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh."

Saudara-saudaraku terkasih, bukankah piala syukur yang kita syukuri merupakan persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita bagi-bagi merupakan persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti itu hanya satu, maka kita ini, sekalipun banyak merupakan satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Madah Ekaristi, sol = es, m.7, PS 556

Syair: Lauda Sion, ayat 1-4.5-8 Thomas dari Aquino 1263/64, terj. Komlit KWI 1992
Lagu: Prancis abad ke-12, Graduale Romanum 1974

1. Sion, puji Penyelamat, Sang Pemimpin dan Gembala dalam kidung pujian.
2. Pujilah sekuat hati, kar'na Dia melampaui puji yang kaulambungkan.
3. Hari ini yang tersaji: Roti Hidup yang dipuji, sumber hidup yang kekal.
4. Itulah yang dihidangkan bagi para rasul Tuhan: Tak perlu diragukan.
5. Lihat Roti malaikat, jadi boga peziarah: sungguh itu rotri putra, anjing jangan diberi.
6. Inilah yang dilambangkan waktu Ishak dikurbankan: Domba Paskah disajikan, dan manna dihujankan.
7. Yesus, Roti yang sejati, Kau Gembala murah hati, s'lalu lindungilah kami, dan tunjukkan pada kami bahagia yang kekal.
8. Dikau Allah mahakuasa, bimbing kami, insan fana, undang kami dalam pesta, dan jadikan kami warga umat kudus bahagia. Amin. Alleluya.

Bait Pengantar Injil, do=as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:51, 2/4)
Akulah roti hidup yang telah turun dari surga, sabda Tuhan.
Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (6:51-58)
"Tubuh-Ku benar-benar makanan, Darah-Ku benar-benar minuman."

Di rumah ibadat di Kapernaum Yesus berkata kepada orang banyak, “Akulah roti hidup yang telah turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya. Dan roti yang Kuberikan ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antar mereka sendiri dan berkata, “Bagaimana Yesus ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan!” Maka kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang-siapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku, dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa memakan Aku, ia akan hidup oleh Aku. Akulah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan

Rekan-rekan yang baik!

Pada hari raya Tubuh dan Darah Kristus tahun A ini dibacakan Yoh 6:51-58. Marilah sekadar kita tengok konteksnya. Dalam Yoh 6:25-58 Yesus memperkenalkan diri sebagai "roti kehidupan", yakni makanan yang memberi hidup. Pengajaran di rumah ibadat di Kapernaum ini mengingatkan pada pokok mengenai "air kehidupan" yang diutarakannya kepada perempuan Samaria (Yoh 4:1-42). Pembicaraan itu memperkaya batin perempuan tadi. Demikian juga, orang-orang Yahudi diajak semakin mengenali siapa Yesus itu sesungguhnya. Dalam bagian pertama pengajarannya, Yoh 6:25-50, Yesus membuat orang-orang itu menengok kepada pengalaman mereka sendiri sambil mendorong mereka agar maju lebih jauh dan mengerti siapa dia yang sudah datang di tengah-tengah mereka. Tetapi mereka tidak memahami dan malah berputar-putar pada gagasan mereka sendiri mengenai siapa Yesus itu. Pembaca akan dapat melihat kesulitan mereka. Dalam bagian kedua, yakni Yoh 6:51-58, Yesus mengajarkan bukan saja bagaimana mengenali dia, melainkan bagaimana menerima dia. Reaksi orang-orang Yahudi yang meragukannya itu dapat menjadi cermin bagi pembaca. Apakah kita lebih condong mengikuti cara berpikir mereka yang membuat mereka tidak memahami Yesus atau lebih terbuka kepada ajakannya.

"DAGING" DAN "DARAH"

Dalam Injil Yohanes, "daging" dipakai untuk membicarakan manusia sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan, tetapi tanpa mengikutsertakan sisi-sisi jahat. Matius, Markus dan Lukas dan juga Paulus memakai kata "tubuh" dengan arti yang sama. (Boleh dicatat, dalam tulisan-tulisan Paulus, "daging" memiliki konotasi buruk, yakni manusia rapuh sejauh dikuasai dosa; untuk pengertian ini Yohanes memakai kata "dunia".) Dalam Pembukaan Injil Yohanes, dikatakan, Sang Sabda menjadi "daging" (Yoh 1:14), artinya Yang Ilahi itu mendatangi dunia dalam ujud manusia biasa, bahkan rapuh. Hanya dengan demikian ia dapat sungguh merasakan kuatnya kuasa yang jahat walaupun ia sendiri tidak kalah dan menjadi bagian dari kuasa itu. Ia menunjukkan bahwa manusia tidak seluruhnya dapat dikuasai yang jahat. Dengan demikian ia dapat menjadi tumpuan harapan orang banyak. Siapa saja yang kemudian mengikutinya dan bersatu dengan dia akan selamat dan mencapai hidup kekal.

Bagaimana dengan "darah"? Dalam cara bicara orang waktu itu, "darah" biasa dipakai untuk menyebut tempat nyawa. Di situlah letak kehidupan Dengan menyerahkan nyawanya - darahnya - bagi orang banyak, Yesus berbagi kehidupan dengan orang banyak pula.

Hidup Yesus berakhir pada kayu salib. Wafatnya menjadi kurban bagi penebusan orang banyak. "Daging" (kerapuhan manusia) dan "darah" (kehidupan) yang menjadi kenampakan Sabda Ilahi itu menjadi jalan penyelamatan. Bergabung dengannya berarti menempuh jalan itu. Inilah yang kemudian dibahasakan dengan siapa saja yang makan dagingnya akan mengambil bagian dalam hidup kekal. Tetapi orang-orang tidak menangkap dan saling mempertengkarkan bagaimana dia bisa memberikan dagingnya untuk dimakan (ay. 52).

Kesulitan memahami kata-kata Yesus itu disampaikan dan dijelaskan dalam petikan ini. Orang-orang sulit menerima pemberian Yesus yang sesungguhnya. Mereka ingin pemberian yang mereka maui, seperti roti atau makanan biasa yang diberikan Yesus kepada orang banyak (Yoh 6:1-14). Yesus sendiri berkata bahwa mereka mencari dia karena telah makan roti dan kenyang dan bukan karena mereka melihat dan mengerti tanda-tanda, termasuk tanda roti tadi (Yoh 6:26). Orang-orang itu tak memahami bahwa pemberian roti kepada orang banyak itu tanda bagi pemberian yang datang dari dalam diri Yesus sendiri, yakni pengorbanan diri bagi mereka. Kisah ini dapat membantu kita melihat kerugian memahami Yesus dari segi "kegunaan" belaka: mengenyangkan tapi kemudian akan lapar lagi, memuaskan keinginan mengalami mukjizat, tapi setelah itu keadaan akan menjadi biasa kembali.
ROTI KEHIDUPAN - EKARISTI

Apa yang hendak disampaikan Yesus? Bukan hanya roti yang mengenyangkan secara badaniah dan membuat orang melihat Yesus sebagai "nabi" (Yoh 6:14) yang patut diangkat menjadi pemimpin, bahkan raja (6:15). Yesus malah menghindari harapan seperti itu. Orang-orang Yahudi berpikir apakah Yesus itu Musa yang baru (bdk. Yoh 6:30-31) tokoh yang membuat orang menemukan makanan harian atau manna yang diberikan Tuhan sampai mereka memasuki Tanah Terjanji (Kel 16). Tetapi Yesus mengajak orang agar melihat bahwa yang memberi makanan dari langit itu ialah Bapanya. Lebih lanjut lagi, sekarang ini dirinyalah roti yang turun dari surga itu. Menerima dia, mempercayainya, akan membuat mereka mendapatkan roti yang memberi hidup (Yoh 6:32-40).

Orang-orang malah semakin tidak bisa melihat siapa Yesus itu. Mereka hanya bisa melihat dia sebagai anak Yusuf yang mereka kenal dari dulu (Yoh 6:42). Kepekaan batin mereka tidak berkembang. Mereka hanya mau memandanginya dengan ukuran-ukuran yang membuat mereka merasa aman: nabi, pemimpin tipe Musa, zaman kebesaran dulu, dan ketika ia mengajak mereka menengok ke arah yang lebih dalam, mereka malah berkata, lho, ini kan anak Pak Yusuf itu, mana bisa jadi pimpinan seperti kita gambarkan tadi? Kepada pembaca Injil Yohanes disodorkan ketidakpahaman orang-orang yang sudah sedemikian dekat dengan sang roti kehidupan itu sendiri. Apakah kita seperti mereka?

WARTA Yoh 6:51-58 BAGI GEREJA
Yohanes memakai pengertian "daging" (dan bukan "tubuh" seperti Injil Sinoptik dan Paulus) untuk lebih membuat kita mengerti kesamaan antara Yesus yang sedang berbicara itu dengan yang diwartakan pada awal Injil: "Dan sang Sabda itu telah menjadi manusia, harfiahnya "daging", dan tinggal di antara kita..." (Yoh 1:14). Gereja sebagai komunitas orang beriman percaya bahwa Yesus itu ada di tengah-tengah mereka dan menghayatinya dalam bentuk ekaristi.

Yesus itu pemberian dari surga yang membawakan hidup ke dunia. Dan pemberian ini lebih luas kehidupan biasa yang beriramakan lapar, kenyang, lapar lagi, melainkan yang membawa ke kehidupan yang tak lagi dibawahkan pada perputaran itu. Bagaimana kenyataannya, tidak dikatakan dengan jelas, dan justru sulit diperkatakan. Hanya dapat dipahami dengan menghayatinya. Inilah cara berbagi hidup kekal dengannya seperti terungkap dalam Yoh 6:51 dan 58. Iman akan ekaristi menjadi cara Gereja menerima kebenaran warta Yesus itu. Sikap orang beriman berkebalikan dengan sikap mereka yang mempertanyakan bagaimana itu mungkin (ay. 52).

Mereka yang mengikuti Yesus dihimbau agar terus berusaha memberi isi nyata pada apa itu berbagi kehidupan surgawi, apa itu mengarah ke hidup kekal, menemukan roti kehidupan yang sesungguhnya di dalam hidup sehari-hari. Ini iman yang mengangkat kesehari-harian menjadi yang makin dekat ke kehadiran ilahi. Ada ajakan untuk mengusahakan agar kenyataan rohani itu berdampak pada kenyataan sehari-hari juga. Tidak disangkal adanya ketimpangan di kalangan pengikut Yesus sendiri. Ini kelemahan mereka. Tapi justru dengan menyadari sisi-sisi yang manusiawi itu orang beriman semakin dapat berharap bersatu dengan kurban persembahan Yesus sendiri. Itulah makna pernyataan "siapa yang makan dagingnya dan minum darahnya akan tinggal dalam aku dan aku dalam dia" (Yoh 6:56). Dan kurban bersama ini menyelamatkan dunia. Dalam arti ini ekaristi ialah bentuk nyata ikut serta dalam kurban penebusan tadi.

EKARISTI DAN HIDUP SEHARI-HARI

Apakah menyambut komuni sama dengan kepercayaan itu? Kalau begitu kok orang tidak jadi makin baik. Di lingkungan keagamaan mungkin semuanya baik-baik, tapi di luar di dalam hidup sehari-hari tingkah lakunya lain. Kenyataan ini memang sering kita lihat. Namun demikian, acap kali kita terlalu memandang ekaristi sebagai obat kuat rohani atau jamu kelakuan baik. Pandangan seperti itu malah menjauhkan kita dari nilai ekaristi yang sesungguhnya Mengapa? Ekaristi itu sakramen yang menghadirkan kenyataan rohani dalam diri kita. Tetapi kehadiran ini perlu diberi ruang dalam kehidupan sehari-hari pula. Lalu, bila begitu apa bedanya dengan orang yang tidak kenal akan ekaristi tapi toh berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari. Tidak bisa kita hadapkan dua perkara ini begitu saja. Tiap orang dapat berlaku baik, dengan atau tanpa ekaristi. Dan memang manusia memiliki bakat berbuat baik. Tapi orang yang percaya akan kekuatan ekaristi akan semakin melihat dan mengakui bahwa kemampuan berbuat baik serta keberanian untuk menjadi makin manusiawi dan makin lurus itu datang dari atas sana. Bukan dari kekuatan manusiawi sendiri. Bagi orang yang percaya, kemampuan berbuat baik itu anugerah ilahi. Dan anugerah inilah yang ditandai dengan ekaristi. Dalam arti inilah ekaristi membuat kita semakin dekat dengan kehidupan Yang Ilahi sendiri.

Salam hangat,
A. Gianto
Sabtu, 25 Juni 2011
Hari Biasa Pekan XII

"Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita. (Mat 8:17)

Doa Renungan


Allah Bapa yang mahapengasih, kami bersyukur kepada-Mu, karena kami telah menyaksikan, betapa besar perhatian dan kasih sayang-Mu kepada kami, dalam diri Yesus, Putra-Mu terkasih. Kami mohon, semoga seluruh dunia menyaksikan pula daya penyembuhan Roh-Nya, sehingga Engkau menjadi segalanya bagi semua orang kini dan selama-lamanya. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (18:1-15)


"Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Aku akan kembali kepadamu, dan Sara akan mempunyai anak laki-laki."

Sekali peristiwa, Tuhan menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini; biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu." Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!" Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah." Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?" Lalu berfirmanlah Tuhan kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua? Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk Tuhan? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki." Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi Tuhan berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan ingat akan kasih sayang-Nya
Ayat. (Mzm 1:46-47.48-49.50.53.54-55)

1. Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku.
2. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini. Mulai sekarang aku disebut Yang Bahagia oleh sekalian bangsa. Sebab perbuatan besar dikerjakan bagiku oleh Yang Mahakuasa; kuduslah nama-Nya.
3. Kasih sayang-Nya turun temurun kepada orang yang takwa. Orang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan; orang kaya diusir-Nya pergi dengan tangan kosong.
4. Menurut janji-Nya kepada leluhur kita, Allah telah menolong Israel, hamba-Nya. Demi kasih sayang-Nya kepada Abraham serta keturunannya untuk selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Yesus memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (8:5-17)
"Banyak orang akan datang dari timur dan barat, dan duduk makan bersama Abraham, Ishak, dan Yakub."

Pada suatu hari Yesus masuk ke Kapernaum. Maka datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Surga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya. Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia.
Menjelang malam dibawalah kepada Yesus banyak orang yang kerasukan setan dan dengan sepatah kata Yesus mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan orang-orang yang menderita sakit. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita."
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan
Dari balik jendela markas BEM, Arnold tersenyum bangga melihat teman-temannya dengan antusias tengah menggembleng para mahasiswa baru di aula. Dia teringat betapa sulitnya dulu dia menjaring dan mengajak teman-teman untuk menjadi panitia MABA. Padahal pendekatan personal sudah dilakukan, termasuk minta tolong rekan-rekan cewek untuk merayu mereka. Namun, cukup banyak yang menolak karena tidak ingin liburannya berkurang.

Arnold sempat khawatir juga bila personel panitianya minim karena MABA kali ini lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya. Dia pun menyampaikan kesulitannya kepada Pak Anton, Pembantu Ketua II Urusan kemahasiswaan, yang sekaligus dosen yang mengampu beberapa mata kuliah. Begitu Pak Anton sendiri yang mengirim SMS atau meminta langsung, mereka pun "terpaksa" menyanggupi.

Situasi di atas mirip dengan perintah dalam dunia militer yang menerapkan sistem komando. Hal ini bukan dimotivasi oleh keterpaksaan ataupun iming-iming nilai, melainkan loyalitas bawahan terhadap pimpinannya. Inilah yang dijadikan pijakan bagi si perwira Romawi saat meminta Yesus yang diyakininya mempunyai kuasa yang hebat. Dia saja sanggup memerintahkan memerintahkan prajuritnya akan segala hal yang dikehendakinya; apalagi Yesus yang berkuasa atas penyakit dan roh-roh jahat. Bagi perwira ini, tak perlu Yesus datang ke rumahnya. Apalagi orang Yahudi biasanya merasa najis bertemu di rumah orang kafir. Cukuplah bila Yesus bersabda sepatah kata. Cukuplah dengan kirim SMS "Sembuh!" atau "Oke!", dan terjadilah demikian.

Bila perwira Romawi ini demikian percaya pada kuasa Kristus, bagaimana dengan kita? Apakah kita masih meragukannya? Atau kita masih kerap bercabang hati, dengan menyimpan jimat-jimat, atau lari ke "orang pintar"?

Tuhan, aku percaya akan dahsyatnya kuasa-Mu. Kuhunjukkan persoalanku, maka jamah dan buatlah persoalanku itu terselesaikan dengan baik. Amin

Selasa, 21 Juni 2011

Rabu, 22 Juni 2011Hari Biasa Pekan XII
Berserah adalah penawar unggul terhadap penderitaan dan kemalangan, yang akan berubah menjadi sumber penghiburan, jika dipandang dalam terang kehendak ilahi (St. Paulus dari Salib)
Antifon Pembuka

Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara para bangsa!


Doa Pagi

Allah Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas perlindungan-Mu sepanjang malam yang telah lewat dan atas sabda yang Kausediakan bagi kami hari ini, yakni janji Allah yang selalu Engkau tepati. Tambahkanlah iman kami agar kami dapat melihat karya-Mu yang mengagumkan dalam keterbatasan kami. Amin.

Abraham adalah bapa semua orang beriman. Ia menjadi bapa secara rohani bagi semua orang yang percaya kepada Allah. Ia percaya akan apa yang difirmankan Tuhan kepadanya. Cara beriman kita mestinya seperti iman Abraham ini.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (15:1-12.17-18)

"Abram percaya kepada Tuhan dan hal ini diperhitungkan sebagai kebenaran. Dan Tuhan mengikat perjanjian dengan dia."

Pada suatu ketika datanglah sabda Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan, “Janganlah takut Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar.” Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku? Aku akan meninggal tanpa mempunyai anak, dan yang akan mewarisi isi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu.” Lagi kata Abram, “Engkau tidak memberi aku keturunan, sehingga seorang hambakulah yang nanti menjadi ahli warisku.” Tetapi datanglah sabda Tuhan kepadanya demikian, “Orang itu tidak akan menjadi ahli warismu!” Lalu Tuhan membawa Abram ke luar serta bersabda, “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang jika engkau dapat!” Maka sabda-Nya kepada Abram, “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Lalu Abram percaya kepada Tuhan; maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Tuhan bersabda lagi kepada Abram, “Akulah Tuhan, yang membawa engkau keluar dari Ur-Kasdim guna memberimu negeri ini menjadi milikmu.” Tetapi Abram menjawab, “Ya Tuhan Allah, dari manakah aku tahu bahwa aku akan memilikinya?” Sabda Tuhan kepadanya, “Ambillah bagi-Ku seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor anak burung merpati.” Abram mengambil semuanya itu, membelahnya menjadi dua lalu diletakkannya belahan-belahan itu berdampingan, tetapi burung-burung itu tidak ia belah. Ketika burung-burung buas hinggap di atas daging binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya. Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram dengan nyenyak. Lalu gelap gulita yang mengerikan turun meliputinya. Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat di antara potongan-potongan daging itu. Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta bersabda, “Kepada keturunanmulah Kuberikan tanah ini, dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat yang besar itu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
atau Selamanya Tuhan ingat akan perjanjian-Nya.

Ayat. (Mzm 105:1-2.3-4.6-7.8-9)

1. Bersyukurlah kepada Tuhan, serukanlah nama-Nya, maklumkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!
2. Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersuka hati orang-orang yang mencari Tuhan. Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
3. Hai anak cucu Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya; Dialah Tuhan, Allah kita, ketetapan-Nya berlaku di seluruh bumi.
4. Selama-lamanya Ia ingat akan perjanjian-Nya, akan firman yang diperintahkan-Nya kepada seribu angkatan; akan perjanjian yang diikat-Nya dengan Abraham, dan akan sumpah-Nya kepada Ishak.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah dalam Aku, dan Aku dalam kamu, sabda Tuhan; barangsiapa tinggal dalam Aku, akan menghasilkan banyak buah.

Setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik. “Maka, apabila kita ingat akan perbuatan baik Allah di dalam kehidupan kita dan di dalam kehidupan para kudus, kita dapat melihat di dalamnya suatu jaminan, bahwa rahmat sedang bekerja di dalam kita” (Katekismus Gereja Katolik, 2005)

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:15-20)

"Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka."

Dalam kotbah di bukit Yesus berkata, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri, atau buah ara dari rumput duri? Camkanlah setiap pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kalian akan mengenal mereka.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan

Godaan dalam kehidupan kita dapat mengambil rupa apa pun, mulai dari hal suci yang baik maupun yang buruk. Biasanya godaan itu sifatnya enak, nyaman dan menguntungkan diri sendiri. Hari ini Yesus mengingatkan kita agar selalu berhati-hati terhadap sesuatu yang dapat menyesatkan kita. Tidak hanya dibutuhkan iman untuk mengatasi godaan-godaan yang ada tetapi juga tindakan nyata untuk menolaknya. Godaan dalam hal apa yang sering dihadapi? Lalu bagaimana mengatasinya?

Doa Malam

Terima kasih Yesus, atas peringatan-Mu, agar aku tetap waspada dalam menerima berbagai pengajaran. Tuntunlah aku dengan Roh Kudus-Mu agar aku mampu menjadikan firman-Mu sebagai pegangan hidupku dan menemukan kebenaran-Mu dalam hidup ini. Amin.


Selasa, 21 Juni 2011
Pw. St. Aloysius Gonzaga

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Mat 7:12)


Doa Renungan
Allah Bapa yang maha penyayang, kami bersyukur, masih Kauperkenankan hidup, karena Kausayangi dan Kaupelihara dengan penuh perhatian. Kami mohon semoga kehadiran kami di tengah masyarakat menguntungkan sesama dan menggairahkan cinta kasih dalam pergaulan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Kitab Kejadian (13:2.15-18)

"Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, sebab kita ini kerabat!"

Abram itu seorang yang sangat kaya. Ia memiliki banyak ternak, perak, dan emas. Juka Lot yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu serta kemah. Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. Karena itu terjadilah perkelahian antar para gembara Abram dan Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. Maka berkatalah Abram kepada Lot, "Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, antara para gembalaku dan gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untukmu? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku: jika engkau ke kiri aku ke kanan, jika engkau ke kanan maka aku ke kiri." Lalu Lot melayangkan pandangannya, dan dilihatnyalah bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman Tuhan, seperti tanah Mesirm sampai ke Zoar. Hal itu terjadi sebelum Tuhan memusnahkan Sodom dan Gomora. Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu; lalu ia berangkat ke timur dan mereka berpisah. Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom. Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa terhadap Tuhan. Setelah Lot berpisah dari Abram, bersabdalah Tuhan kepada Abram, "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan ke barat, utara, dan selatan. Seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadi keturunanmu banyak seperti debu tanah. Sebagaimana debu tanah tak dapat dihitung, demikian pun keturunanmu tak terhitung banyaknya. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." Sesudah itu, Abram memindahkan kemahnya dan ia menetap di dekat pohon-pohon Tarbantin di Mamre, dekat Hebron. Lalu didirikannyalah mezbah di situ bagi Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat.
(Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya; yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uangdengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Akulah cahaya dunia; siapa yang mengikuti Aku, ia hidup dalam cahaya abadi.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:6.12-14)
"Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Janganlah kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing, dan janganlah kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya, lalu babi itu berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sempit itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kebinasaan, dan banyak orang telah masuk melalui pintu dan jalan itu. Tetapi, sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan dan sedikitlah orang yang menemukannya."
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Banyak orang memiliki sifat tidak puas. Cerita tentang pemuda pemecah batu menunjukkan hal itu. Pemecah batu itu kerja berat, tetapi penghasilannya sedikit, hanya bisa sekedar untuk bertahan hidup. Ia ingin memiliki rumah dan mobil seperti orang kaya. Jadilah ia orang kaya. Melihat raja lewat dan dihormati banyak orang, ia ingin menjadi raja. Raja itu kepanasan karena sina matahari; ia ingin menjadi matahari. Matahari itu kalah tertutup awan, ia ingin menjadi awan. Awan itu menjadi hujan agar airnya bisa memecahkan batu-batu di gunung dan sungai, namun tak berhasil. Akhirnya ia melihat tukang batu yang dengan mudah memecahkan batu-batu menurut yang dikehendakinya, maka ia kembali menjadi tukang pemecah batu.

Sebagai orang muda, Aloysius melawan arus keinginan yang tidak habis-habisnya di kalangan militer dan bangsawan. Hidup moral mereka bobrok, sangat mementingkan kekayaan dan kenikmatan yang tidak ada habis-habisnya. Ketika masih umur 16 tahun, sesudah sekian lama diajak ayahnya berkiprah di kalangan militer dan bangsawan, akhirnya ditinggalkannya seluruh kekayaan keluarga dan kedudukan ayahnya sebagai penguasa militer. Ia memutuskan untuk bergabung dengan Ordo Yesuit. Ia ditolak karena terlalu muda, sampai akhirnya umurnya mencukupi. Di Roma ia menemukan makna hidupnya: "Di sinilah tempat ketenanganku, di sinilah aku ingin menetap."

Ketika terjadi serangan wabah pes, ia tidak segan-segan ikut terjun membantu para penderita. Namun, pada usianya yang masih sangat muda 23 tahun, ia ikut terkena wabah itu dan meninggal. Jalan hidupnya singkat, namun penuh makna, itulah yang lebih berarti bagi Tuhan. Patutlah kalau ia dikatakan sebagai orang menjalani panggilan secara khusus dan memang hanya sedikit saja orang yang menempuh jalan itu. Seperti dikatakan dalam Injil: "karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Mat 7:14)

Tuhan, indah sekali ajaran kasih-Mu ini; bantu aku untuk menghayatinya dengan mendahului berbuat baik pada semua orang yang kujumpai hari ini.

Jumat, 17 Juni 2011

Sabtu, 18 Juni 2011
Hari Biasa Pekan XI

"Sebab itu janganlah kamu khawatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Mat 6:34)


Doa Renungan


Allah Bapa yang mahabaik, baharuilah selalu diri kami berkat Roh Kudus yang Kaucurahkan. Berilah kami rahmat untuk menerima kehadiran Putra-Mu dalam hidup kami sehingga dapat meneladan Dia dalam menghadapi kesulitan-kesulitan dlam hidup. Dengan demikian menjadi nyata bahwa kami adalah murid Yesus Kristus Putera-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (12:1-10)

"Aku suka bermegah atas kelemahanku."
Saudara-saudara, aku harus bermegah, sekalipun hal ini memang tidak ada faedahnya. Namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan. Aku tahu tentang seorang Kristen, empat belas tahun yang lalu, entah di dalam tubuh, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allahlah yang tahu orang itu tiba-tiba diangkat ke surga, ke tingkat yang ketiga. Aku juga tahu tentang orang itu ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menilai aku lebih daripada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku. Saudara-saudara, agar aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, aku diberi suatu duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, agar aku jangan meninggikan diri. Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu aku terlebih suka bermegah atas kelemahanku, agar kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 3/4, PS 857
Ref. Kecaplah betapa sedapnya Tuhan, kecaplah betapa sedapnya Tuhan.
Ayat.
(Mzm 34:8-9.10-11.12-13)
1. Malaikat Tuhan berkemah di sekeliling orang-orang yang takwa, lalu meluputkan mereka. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!
2. Takutlah akan Tuhan, hai orang-orangnya yang kudus, sebab orang yang takut akan Dia takkan berkekurangan. Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari Tuhan tidak kekurangan suatu pun.
3. Marilah anak-anak, dengarkanlah aku, takut akan Tuhan akan Kuajarkan kepadamu! Siapakah yang menyukai hidup? Siapakah yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik?

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (2 Kor 8:9)
Yesus Kristus telah menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, agar berkat kemiskinan-Nya, kalian menjadi kaya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:24-34)
"Jangan khawatir akan hari esok."

Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, “Tak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, apa yang hendak kalian makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, apa yang hendak kalian pakai. Bukankah hidup itu lebih penting daripada makanan, dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai, dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, toh diberi makan oleh Bapamu yang di surga. Bukankah kalian jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kalian yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapakah kalian kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di lading, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal. Namun Aku berkata kepadamu, Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di lading, yang hari ini ada dan esok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan lebih lagi mendandani kalian, hai orang yang kurang percaya? Maka janganlah kalian kuatir dan berkata, ‘Apakah yang akan kami makn? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di surga tahu, bahwa kalian memerlukan semuanya itu. Maka carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kalian kuatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kesusahannya sendiri.. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.

Renungan

Dalam kondisi zaman yang seperti ini, wajar sebuah kekuatiran terbersit dalam hati manusia. Tetapi Tuhan ingin memberitahukan hal penting melalui Firman hari ini, bahwa kekuatiran sering 'memacet'kan otak kita untuk melihat hal-hal lain yang lebih besar dari yang kita kuatirkan. Akibatnya anggota-anggota tubuh kita yang lain pun ikut 'macet' dan tidak berfungsi secara optimal sebagaimana layaknya, maka akibat yang lebih besar lagi, kita tidak dapat menemukan kesempatan yang disediakan Allah untuk kita.

Sering kekuatiran akibat tekanan hidup yang berat membuat kita lupa akan kemahakuasaan Allah, menggoyahkan iman kita akan Allah. Janji-janji Allah yang diucapkan pada Firman hari ini, tidak lagi berarti untuk kita. Padahal kalau kita mau membuka 'mata', membuka 'hati', betapa 'kaya'nya alam ciptaan-Nya, Dia tidak mungkin menciptakan makhluk hidup tanpa menyediakan lahan berkat untuk di'garap'. Masih banyak kesempatan dan berkat yang Dia sediakan untuk kita, tinggal bagaimana kita dimampukan untuk melihat dan menggarapnya.


Ya Allah Bapa di Surga, terima kasih untuk janji-Mu dalam Firman-Mu hari ini, bahwa Engkau mengetahui dan menyediakan apa yang aku butuhkan dalam hidup ini. Ajarilah aku untuk percaya dan berpegang teguh pada janji dan kegenapan-Mu. Amin.

Selasa, 14 Juni 2011

Rabu, 15 Juni 2011
Hari Biasa Pekan XI

“Terima kasih Tuhan atas anugerah luar biasa ini, Tubuh dan Darah-Mu yang kudus, yang rindu aku sambut…” (St. Anselmus)

Antifon Pembuka

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami datang kepadanya (Yoh 14:23)


Doa Pagi

Tuhan, Engkau melihat ketulusan hati kami dalam memberi dan berbagi. Semoga dari hari ke hari kami memberi dengan sukacita dan tidak lagi memperhitungkan untung rugi. Semoga hari ini pun kami dapat menjadi saluran berkat-Mu bagi sesama. Amin.

Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Itulah yang berkenan kepada-Nya. Sebab itu, jika orang berlaku kikir, pelit dan penuh perhitungan, bagaimana bisa merasakan kasih Allah? Tindakannya telah menyumbat aliran kasih Allah.


Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (9:6-11)

"Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita."

Saudara-saudara, camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa. Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kalian, supaya kalian senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma. Kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia juga yang akan menyediakan benih bagi kalian serta melipatgandakannya, dan menumbuhkan buah kebenaranmu. Kalian akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan syukur kepada Allah oleh karena kami.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya.
Ayat. (Mzm 112:1-2.3-4.9) 1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.
Bait Pengantar Injil, do = g ,4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya.
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.


Allah itu Mahatahu. Di hadapan-Nya tak ada yang tersembunyi. Sebab itu, penghayatan hidup keagamaan mesti dilakukan dengan hati yang tulus, motivasi yang murni dan perilaku tanpa pamrih.


Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (6:1-6.16-18)
"Bapamu yang melihat yang tersembunyi, akan mengganjar engkau."

Dalam kotbah di bukit, Yesus bersabda, “Hati-hatilah, jangan sampai melakukan kewajiban agamamu di depan orang, supaya dilihat. Sebab jika demikian, kalian takkan memperoleh upah dari Bapamu yang di surga. Jadi, apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang-orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya dipuji orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah tangan kirimu tahu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” “Dan apabila kalian berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan di tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu, ‘Mereka sudah mendapat upahnya’. Tetapi jikalau engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu, dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” “Dan apabila kalian berpuasa, janganlah muram mukamu, seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu, ‘Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.’ Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Renungan


Manusia tanpa disadari haus akan yang namanya popularitas diri. Orang cenderung mencari pujian untuk diri sendiri, mengandalkan diri sendiri dan semua hal yang berpusat pada diri sendiri. Yesus mengecam orang yang seperti ini, karena di dalam dirinya bukan Allah yang dicari tetapi kepuasan diri. Melakukan kewajiban agama adalah baik, begitu pula sedekah, berdoa dan mati raga, tetapi menjadi tidak indah dan baik bila semuanya itu didasarkan pada mencari nama baik, gengsi dan pujian. Apakah kita termasuk orang-orang yang seperti itu?

Doa Malam

Ya Allah, kami mengucap syukur kepada-Mu karena hari ini kami boleh melakukan kebajikan-kebajikan walau tidak dilihat oleh mata indrawi sesama kami. Jika semua itu berkenan kepada-Mu, terimalah. Jika ada kesalahan dan dosa, sudilah Engkau mengampuni kami. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami. Amin.


Senin, 13 Juni 2011

Selasa, 14 Juni 2011
Hari Biasa Pekan XI

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
(Mat 5:44)


Doa Renungan
Allah Bapa kami bersama, Engkau mencintai kami manusia tanpa pandang bulu. Orang jahat-orang baik, orang miskin-orang kaya, orang sakit-orang sehat, tua-muda, semua Engkau cintai dengan kasih yang sama. Semoga kami tidak hanya menaruh cinta kasih kepada sahabat-sahabat kami saja, tetapi bersedia pula memaafkan siapa pun. Maka bantulah kami hari ini membagikan cinta untuk semua orang, sehingga kami layak disebut sebagai murid-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (8:1-9)

"Kristus telah menjadi miskin karena kalian."

Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kalian kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberi menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka. Atas kehendaknya sendiri mereka minta dengan mendesak kami, agar mereka pun diperkenankan ikut memberi pelayanan kepada orang-orang kudus. Dan mereka memberikan lebih banyak daripada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami. Sebab itu kami mendesak Titus, supaya ia mengunjungi kalian, dan menyelesaikan pelayanan kasih itu sebagaimana ia telah memulainya. Maka sekarang hendaknya kalian kaya dalam pelayanan kasih ini, sebagaimana kalian kaya dalam segala sesuatu: dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu terhadap kami. Aku mengatakan hal ini bukan sebagai perintah! Tetapi dengan menunjukkan usaha orang-orang lain untuk membantu, aku mau menguji keikhlasan kasihmu, karena kalian telah mengenal kasih karunia Tuhan kita, Yesus Kristus: Sekali pun kaya, Ia telah menjadi miskin karena kalian, supaya karena kemiskinan-Nya kalian menjadi kaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kemuliaan Tuhan diam di negeri kita.
Ayat.
(Mzm 146:2.5-6.7.8-9a; R: 2a)
1. Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
2. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong yang harapannya pada Tuhan, Allahnya: Dialah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya.
3. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
4. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk. Tuhan mengasihi orang-orang benar, Tuhan menjaga orang-orang asing.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Perintah baru Kuberikan kepadamu, sabda Tuhan. Kasihilah sesamamu sebagaimana Aku mengasihi kamu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:43-48)
"Kasihilah musuh-musuhmu."

Dalam khotbah di bukit, Yesus berkata, "Kalian telah mendengar bahwa disabdakan, 'Kasihilah sesamamu manusia, dan bencilah musuhmu.' Tetapi Aku berkata kepadamu, 'Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kalian.' Karena dengan demikian kalian menjadi anak-anak Bapamu di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang jahat, dan juga bagi orang-orang yang baik. Hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga bagi orang yang tidak benar. Apabila kalian mengasihi orang yang mengasihi kalian, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kalian hanya memberi salam kepada saudaramu saja, apakah lebihnya dari perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu kalian harus sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!

Renungan


Sesaat menjelang penyambutan Komuni, dua orang yang duduk berdampingan saling berbisik, ”Wah dia, sekarang kelihatan modis tuh, penampilannya!” Temannya menyambung, ”Iya tuh, gaya banget, dia. Dia itu tetanggaku, lagipula dia belum bayar utang loh ke keluargaku.” Jawab temannya, ”Wah kebangeten ya?”

Begitulah sepenggal percakapan menjelang menerima Tubuh Tuhan. Lantas kita bertanya, masihkah doa damai tadi teringat di hatinya: ”Janganlah memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu!” Kenyataannya, ”Janganlah memperhitungkan dosa kami ya Tuhan, tetapi perhitungkanlah dosa dan kesalahan tetangga kami!” Praksis hidup seperti itu menandakan orang belum mampu hidup sebagai anak-anak Bapa di surga yang mengasihi semua orang dalam kelebihan maupun kekurangannya, termasuk orang yang menyakiti kita.

Hari ini kita dituntut Yesus untuk menjadi sempurna sama seperti Bapa di surga adalah sempurna. Allah menjadi acuan kita dalam hal kesempurnaan. Itu berarti, kesempurnaan kita tidak terletak pada ukuran kesenangan pribadi, bukan soal suka atau tidak suka, bukan pula sekadar berbuat baik dan tidak menciptakan masalah dengan orang lain, tetapi kita dituntut berbuat lebih dari itu, yakni rela berkorban demi kebaikan bersama.

Prinsipnya, ”biarkan diri kita semakin kecil, dan orang lain semakin besar”. Inilah jalan menuju kesempurnaan yang dikehendaki Allah, yakni jalan kerendahan hati, pengorbanan, pengampunan, penyangkalan diri—jalan salib.

Bapa, berilah aku rahmat-Mu agar mampu menghayati jalan salib Putra-Mu hingga mencapai kesempurnaan di dalam Engkau sendiri. Amin.

Minggu, 12 Juni 2011

Senin, 13 Juni 2011
Pw St. Antonius dari Padua
Imam, Pujangga Gereja

Ekaristi Kudus adalah ungkapan sempurna kasih Yesus Kristus kepada manusia, sebab Ekaristi Kudus adalah intisari dari segala misteri kehidupan-Nya. (St. Petrus Yulianus Eymard)


Antifon Pembuka

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur yang remuk redam (Luk 4:18)


Doa Pagi

Allah sumber pengetahuan, kami bersyukur atas anugerah Santo Antonius dari Padua sebagai teladan bagi kami untuk mempunyai iman yang teguh dan harapan yang kuat, meskipun dalam menghadapi kesulitan hidup Ampunilah kami yang sering mengeluh dan mengesah atas apa yang kami alami. Mampukan kami untuk berani menanggung segala sesuatu karena menjadi pengikut-Mu.
Semoga dengan keteladanan orang suci-Mu ini, kami hari ini dapat bekerjasama dengan rahmat-Mu untuk memulai, mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan kami dalam nama-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.

Setiap bentuk kasih karunia yang dari Allah selalu berharga. Sikap yang paling bijak ialah tidak menyia-nyiakannya. Rasul Paulus, walau hidup sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, namun memiliki segala sesuatu. Bagaimana dengan kita?


Pembacaan dari Surat kedua Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (6:1-10)

"Dalam segala hal kami menunjukkan bahwa kami ini pelayan Allah."

Saudara-saudara, sebagai teman-teman sekerja, kami nasihati kalian, janganlah sia-siakan kasih karunia yang telah kalian peroleh dari Allah. Sebab Allah bersabda, “Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan dikau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau.” Camkanlah, sekarang inilah saat perkenanan itu! Hari inilah keselamatan itu! Dalam segala hal kami tidak memberi alasan seorang pun tersandung, supaya pelayanan kami jangan sampai dicela. Sebaliknya dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami ini pelayan Allah, yaitu dalam menahan dengan penuh kesabaran segala penderitaan, kesesakan dan kesukaran, dalam menanggung dera, dalam penjara dan kerusuhan, dalam berpayah-payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa; dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran dan kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik; dalam mewartakan kebenaran dan kekuasaan Allah; dengan menggunakan senjata-senjata keadilan baik untuk menyerang ataupun untuk bertahan; ketika dihormati atau dihina; ketika diumpat atau dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun terpercaya; sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal; sebagai orang yang nyaris mati, namun tetap hidup; sebagai orang yang dihajar, namun tidak mati; sebagai orang yang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, padahal kami memiliki segala sesuatu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
atau Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya.

Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; Ul:2b)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah.


Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.

Para murid Yesus diajar agar tidak mengambil alih sikap dan tindakan para musuh yang selalu melakukan kejahatan. Kata Yesus, “Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu.” Melawan orang yang berbuat jahat berarti ikut ambil bagian dalam tindak kejahatan orang itu.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:38-42)
"Jangan melawan orang yang berbuat jahat kepadamu."

Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan


Mengasihi teman atau orang yang kita sukai lebih mudah daripada mengasihi seorang musuh. Karena biasanya musuh adalah orang yang tidak disukai dan dibenci. Apa yang mereka lakukan terhadap kita selalu salah di mata kita. Hari ini Yesus mengajarkan ajaran-Nya mengenai bagaimana mengasihi musuh dengan pelbagai perumpamaan. Mengasihi haruslah tanpa batas, entah itu sahabat atau musuh. Bagaimana pengalaman kita selama ini?

Doa Malam

Yesus, bukanlah kodrat kami untuk tetap berbuat baik pada sesama yang melukai atau merugikan kami. Secara khusus kami mohon rahmat-Mu di saat kami menghadapi sesama yang melukai atau merugikan. Semoga kami tetap mampu menunjukkan belas kasih-Mu kepada mereka. Amin.


Kamis, 09 Juni 2011

Jumat, 10 Juni 2011
Hari Biasa Pekan VII Paskah

Allah Pencipta mempercayakan hidup manusia bukan untuk menggunakan hidup itu semaunya sendiri, melainkan untuk melestarikannya dengan kebijaksanaan (Yohanes Paulus II)

Doa Penerangan Roh Kudus PS 147

Ya Bapa, utuslah Roh Kudus memenuhi hati umat-Mu, dan menyalakan di dalamnya api cinta-Mu.

P. Utuslah Roh-Mu, maka semuanya akan dicipta kembali.
U. Dan Engkau akan membaharui muka bumi.

Marilah kita berdoa (hening).
Ya Allah, Engkau telah mengajar hati umat-Mu dengan penerangan Roh Kudus. Berilah supaya berkat Roh yang kudus ini kami senantiasa berpikir benar, bertindak bijaksana, serta selalu bergembira karena penghiburan-Nya. Demi Kristus, Tuhan kami. Amin.

Antifon Pembuka

Kristus menaruh cinta kasih kepada kita, dan menguduskan kita dengan darah-Nya. Ia menjadikan kita raja dan imam di hadapan Allah Bapa-Nya (Why 1:5-6). Alleluya.

Doa Pagi

Ya Tuhan, tumbuhkanlah dalam hati kami kesadaran yang selalu baru, bahwa perbedaan adalah kekayaan yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Semoga kami saling menghormati dalam perbedaan. Hindarkanlah perselisihan dan perpecahan di antara kami karena tidak bisa hidup dalam perbedaan yang ada dalam diri kami masing-masing. Amin.

Rasul Paulus yakin, bahwa Yesus telah mati, namun Ia telah bangkit. Katanya, “maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia” (1Tes 4:14). Inilah iman kita. Mari kita hayati setiap hari!

Pembacaan dari Kisah Para Rasul (25:13-21)

"Yesus telah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan, bahwa Ia hidup."

Waktu Paulus ditahan dalam penjara di kota Kaisarea, datanglah Raja Agripa dengan Bernike ke Kaisarea untuk mengadakan kunjungan kehormatan kepada Gubernur Festus. Karena mereka beberapa hari lamanya tinggal di situ, Festus memaparkan perkara Paulus kepada raja itu, katanya, “Di sini ada seorang tahanan yang ditinggalkan Gubernur Feliks pada waktu dia pergi. Ketika aku berada di Yerusalem, imam-imam kepala dan tua-tua orang Yahudi mengajukan dakwaan terhadap orang itu dan meminta supaya ia dihukum. Aku menjawab mereka, bahwa bukanlah kebiasaan pada orang-orang Roma untuk menyerahkan seorang terdakwa sebagai suatu anugerah sebelum ia dihadapkan dengan orang-orang yang menuduhnya dan diberi kesempatan untuk membela diri terhadap tuduhan itu. Karena itu mereka turut bersama-sama dengan aku ke mari. Pada keesokan harinya aku segera mengadakan sidang pengadilan dan menyuruh menghadapkan orang itu. Tetapi ketika para pendakwa berdiri di sekelilingnya, mereka tidak mengajukan suatu tuduhan pun tentang perbuatan jahat, seperti yang telah aku duga. Mereka hanya berselisih paham dengan dia tentang soal-soal agama mereka, dan tentang seorang yang bernama Yesus, yang sudah mati, tetapi dengan yakin Paulus mengatakan bahwa Ia hidup. Karena aku ragu-ragu bagaimana harus memeriksa perkara-perkara seperti itu, aku menanyakan apakah Paulus mau pergi ke Yerusalem, supaya perkaranya dihakimi di situ. Tetapi Paulus naik banding, Ia minta, supaya ia tinggal dalam tahanan, dan menunggu sampai perkaranya diputuskan oleh Kaisar. Karena itu aku menyuruh menahan dia sampai aku dapat mengirim dia kepada Kaisar.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga.
Ayat. (Mzm 103:1-2.11-12.19-20ab)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Setinggi langit dari bumi, demikianlah besarnya kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya! Sejauh timur dari barat, demikianlah pelanggaran-pelanggaran kita dibuang-Nya.
3. Tuhan sudah menegakkan takhta-Nya di surga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu. Pujilah Tuhan, hai malaikat-malaikat-Nya, agungkanlah Dia hai pahlawan-pahlawan perkasa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Roh Kudus akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu; Ia akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Penting memperhatikan bagaimana peranan Petrus sebagai gembala dikaitkan dengan kasih kepada Yesus. Kasih adalah jiwa dan motivator bagi setiap bentuk pelayanan. Apakah pelayanan kita sehari-hari telah menjadi ungkapan cinta akan Yesus?

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (21:15-19)

"Gembalakanlah domba-domba-Ku!"

Yesus yang telah bangkit menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Sesudah mereka sarapan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya, “Benar, Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya, “Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya, “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu! Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika masih muda engkau sendiri mengikat pinggangmu dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki. Tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu, dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.” Hal ini dikatakan Yesus untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus, “Ikutlah Aku.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bila kita mengakui bahwa kita mencintai dan mengasihi dengan segenap hati, maka di dalam hati kita tidak ada keraguan. Kesungguhan Simon Petrus ditantang oleh Yesus setelah ia mengikuti Dia sampai dengan wafat-Nya. Kesungguhan yang sejati bukan terletak pada bibir saja lalu diucapkan dan dibicarakan, tetapi diwujudnyatakan. Apakah kita sudah mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati kita dan mewujudnyatakan dalam tindakan nyata?

Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus PS 93

Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi; dan semoga kami Kaulepaskan dari belenggu dosa dunia ini.

Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.

Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini; semoga kami selalu melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.

Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kaukuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.

Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami, agar tidak terbuai oleh kemegahan dunia. Bimbinglah kami, agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemuliaan-Mu.

Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarilah kami menjadi orang yang tahu berterimakasih atas segala kebaikan-Mu; dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.

Datanglah, ya Roh takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu di manapun kami berada; tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu.

Bapa Kami

Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini, dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Doa Penutup

Allah sumber cahaya kekal, Engkau telah membukakan kami jalan menuju hidup kekal dengan memuliakan Putra-Mu dan mengutus Roh Kudus. Semoga cinta bakti dan iman kami selalu bertambah. Demi Yesus Kristus, Tuhan kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau tahu segala sesuatu. Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau, Yesus. Tidaklah cukup hanya sebatas kata-kata aku mengasihi-Mu. Maka, berilah aku semangat yang teguh dalam mewujudkan cintaku kepada-Mu lewat perjumpaan dengan sesama. Amin.