Maria Ratu Damai

Maria Ratu Damai

Sabtu, 14 Mei 2016

Minggu H.R. Pentakosta, Tahun C



Roh Kudus: Pancaran Kasih Ilahi

Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 2:1-11
Kisah Para Rasul ini menceritakan peristiwa turunnya Roh Kudus atas para rasul. Kedatangan Roh Kudus diawali dengan bunyi seperti tiupan angin keras dan tampak lidah-lidah seperti nyala api menghinggapi mereka masing-masing. Kedatangan Roh Kudus menjadikan para rasul mampu berkata-kata dalam banyak bahasa. Orang banyak yang ikut menyaksikan peristiwa itu datang dari berbagai daerah dan mereka mendengar kata-kata yang diucapkan para rasul dalam bahasa mereka masing-masing. Roh Kudus mewartakan kemuliaan Allah sekaligus menyatukan semua orang yang percaya kepada Kristus.

Bacaan Kedua: Roma 8:8-17
Paulus menekankan peranan Roh Kudus dalam diri orang beriman mengarahkan seseorang pada kehidupan rohani. Roh Allah selalu memimpin pada kebenaran sehingga segala perbuatan jasmani (daging) yang bertentangan dengan kehendak Allah harus dijauhi. Selain itu, Roh Kudus menjadikan orang beriman sebagai anak-anak Allah dan menjadi ahli waris kerajaan Allah. Status sebagai ahli waris ini harus dijaga dalam kesetiaan iman meskipun harus menghadapi penderitaan karena iman.

Bacaan Injil: Yohanes 14:15-16.23b-26
Perjamuan malam terakhir menjadi kesempatan Yesus untuk meneguhkan iman para murid-Nya. Tinggal sesaat saja kebersamaan para murid dengan Yesus sebelum Yesus menderita dan wafat di salib. Kebangkitan Yesus dan kenaikan-Nya ke surga tidak meninggalkan begitu saja para murid-Nya. Yesus menjanjikan Roh Kudus kepada para murid-Nya yang akan menyertai mereka.
Yesus mengatakan kepada para murid-Nya “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku”. Dalam ungkapan ini, Yesus seperti Allah perjanjian yang mengikat janji dengan bangsa pilihan. Yesus telah mengasihi para murid-Nya agar dunia menerima keselamatan. Kasih Allah yang menyelamatkan itu membutuhkan jawaban para murid yang juga mengasihi Yesus yang adalah Mesias. Allah dalam diri Yesus telah berinisiatif mengasihi manusia dan para murid, maka Yesus, seperti juga Allah, berhak untuk dikasihi dan dituruti.
Yesus menegaskan pula bahwa seseorang yang mengasihi-Nya akan menuruti firman-Nya dan Bapa akan mengasihinya. Kasih orang beriman menuntut perwujudan nyata dalam pelaksanaan firman yag disampaikan Yesus, terutama ajaran cinta kasih. Yesus tidak mengajar dari diri-Nya sendiri, namun senantiasa dalam kesatuan dengan Bapa-Nya. Dengan demikian, kasih kepada Yesus dengan melaksanakan ajaran-Nya menjadikan seseorang dikasihi pula oleh Bapa.
Hasil ketaatan dari tindakan mengasihi Tuhan dan melaksanakan ajaran Yesus adalah “Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia”. Hal ini merupakan berkat Allah yang diberikan kepada orang-orang yang taat beriman, berkat sempurna kelak akan diterima ketika seseorang menerima persatuan penuh dengan Allah dalam kerajaan surga.
Pada ayat 15, Yesus menjanjikan seorang Penolong yang lain yang diberikan Bapa karena diminta oleh Yesus. Penolong itu adalah Roh Kudus yang menonjolkan sisi pribadi-Nya yang hendak menyertai para murid Yesus. Penolong dalam bahasa Yunani adalah Parakletos yang berarti penolong atau penghibur dan pengacara. Ketiga arti kata ini yang hendak diemban dalam karya Roh Kudus menjadi penolong, penghibur dan pembela orang beriman.
Peranan Parakletos dijelaskan oleh Yesus pada ayat 26. Sesudah Yesus pergi, Roh Kudus akan menggantikan peran Yesus bagi kaum beriman. Roh Kudus berperan sebagai pengacara orang beriman di hadapan Bapa. Layaknya seorang pengacara, Roh Kudus akan menjadi Pembela orang beriman di hadapan penghakiman dunia dan juga di hadapan Bapa. Roh Kudus juga berperan sebagai penghibur yang senantiasa menumbuhkan pengharapan iman dan penyertaan ilahi bagi orang beriman.
Parakletos juga sebagai Roh Kebenaran yang memimpin orang beriman kepada kebenaran Allah. Kebenaran Allah itu adalah pengertian akan Allah yang menciptakan dunia dan menyelamatkan lewat Putera Tunggal-Nya. Roh itu akan membuat mereka mengerti rahasia Kristus  sebagai penggenapan Kitab Suci dan membuat mereka mengerti segala perkataan dan tanda yang dibuat oleh Yesus. Roh Kuduslah yang nantinya akan memberikan nasihat dan membuka hati para murid untuk memahami ajaran dan karya Yesus.
Kita yakin dan percaya bahwa Roh Kudus kini diberikan pula kepada kita sebagai murid-murid Yesus agar mampu menjadi saksi bagi cinta kasih Allah. Secara sakramental, baptisan dan krisma menjadikan diri kita secara penuh menerima Roh Kudus. Namun demikian, ketaatan imanlah yang akan membuktikan ketangguhan iman kita. Maka kita memiliki tugas untuk terus-menerus terbuka pada penyelenggaraan ilahi oleh Roh Kudus. Hati yang bersih merupakan tempat yang baik bagi kediaman Roh Kudus agar Ia dapat memberikan penghiburan, pertolongan, nasihat; bimbingan pada kebijaksanaan, pengertian, kekuatan iman, kesalehan, dan ketaatan pada Allah. (R.YKJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar