Roh Kudus: Pancaran Kasih Ilahi
Bacaan Pertama: Kisah Para Rasul 2:1-11
Kisah Para Rasul ini menceritakan peristiwa turunnya Roh Kudus atas para
rasul. Kedatangan Roh Kudus diawali dengan bunyi seperti tiupan angin keras dan
tampak lidah-lidah seperti nyala api menghinggapi mereka masing-masing.
Kedatangan Roh Kudus menjadikan para rasul mampu berkata-kata dalam banyak
bahasa. Orang banyak yang ikut menyaksikan peristiwa itu datang dari berbagai
daerah dan mereka mendengar kata-kata yang diucapkan para rasul dalam bahasa
mereka masing-masing. Roh Kudus mewartakan kemuliaan Allah sekaligus menyatukan
semua orang yang percaya kepada Kristus.
Bacaan Kedua: Roma 8:8-17
Paulus menekankan peranan Roh Kudus dalam diri orang beriman mengarahkan
seseorang pada kehidupan rohani. Roh Allah selalu memimpin pada kebenaran
sehingga segala perbuatan jasmani (daging) yang bertentangan dengan kehendak
Allah harus dijauhi. Selain itu, Roh Kudus menjadikan orang beriman sebagai
anak-anak Allah dan menjadi ahli waris kerajaan Allah. Status sebagai ahli
waris ini harus dijaga dalam kesetiaan iman meskipun harus menghadapi
penderitaan karena iman.
Bacaan Injil: Yohanes 14:15-16.23b-26
Perjamuan malam terakhir menjadi kesempatan Yesus untuk meneguhkan iman
para murid-Nya. Tinggal sesaat saja kebersamaan para murid dengan Yesus sebelum
Yesus menderita dan wafat di salib. Kebangkitan Yesus dan kenaikan-Nya ke surga
tidak meninggalkan begitu saja para murid-Nya. Yesus menjanjikan Roh Kudus
kepada para murid-Nya yang akan menyertai mereka.
Yesus mengatakan kepada para murid-Nya “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu
akan menuruti segala perintah-Ku”. Dalam ungkapan ini, Yesus seperti Allah
perjanjian yang mengikat janji dengan bangsa pilihan. Yesus telah mengasihi
para murid-Nya agar dunia menerima keselamatan. Kasih Allah yang menyelamatkan
itu membutuhkan jawaban para murid yang juga mengasihi Yesus yang adalah Mesias.
Allah dalam diri Yesus telah berinisiatif mengasihi manusia dan para murid,
maka Yesus, seperti juga Allah, berhak untuk dikasihi dan dituruti.
Yesus menegaskan pula bahwa seseorang yang mengasihi-Nya akan menuruti
firman-Nya dan Bapa akan mengasihinya. Kasih orang beriman menuntut perwujudan
nyata dalam pelaksanaan firman yag disampaikan Yesus, terutama ajaran cinta
kasih. Yesus tidak mengajar dari diri-Nya sendiri, namun senantiasa dalam
kesatuan dengan Bapa-Nya. Dengan demikian, kasih kepada Yesus dengan
melaksanakan ajaran-Nya menjadikan seseorang dikasihi pula oleh Bapa.
Hasil ketaatan dari tindakan mengasihi Tuhan dan melaksanakan ajaran Yesus
adalah “Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam
bersama-sama dengan dia”. Hal ini merupakan berkat Allah yang diberikan kepada
orang-orang yang taat beriman, berkat sempurna kelak akan diterima ketika
seseorang menerima persatuan penuh dengan Allah dalam kerajaan surga.
Pada ayat 15, Yesus menjanjikan seorang Penolong yang lain yang diberikan
Bapa karena diminta oleh Yesus. Penolong itu adalah Roh Kudus yang menonjolkan
sisi pribadi-Nya yang hendak menyertai para murid Yesus. Penolong dalam bahasa
Yunani adalah Parakletos yang berarti
penolong atau penghibur dan pengacara. Ketiga arti kata ini yang hendak diemban
dalam karya Roh Kudus menjadi penolong, penghibur dan pembela orang beriman.
Peranan Parakletos dijelaskan oleh Yesus pada ayat 26. Sesudah Yesus
pergi, Roh Kudus akan menggantikan peran Yesus bagi kaum beriman. Roh Kudus
berperan sebagai pengacara orang beriman di hadapan Bapa. Layaknya seorang
pengacara, Roh Kudus akan menjadi Pembela orang beriman di hadapan penghakiman
dunia dan juga di hadapan Bapa. Roh Kudus juga berperan sebagai penghibur yang
senantiasa menumbuhkan pengharapan iman dan penyertaan ilahi bagi orang
beriman.
Parakletos juga sebagai Roh Kebenaran yang memimpin orang beriman kepada
kebenaran Allah. Kebenaran Allah itu adalah pengertian akan Allah yang
menciptakan dunia dan menyelamatkan lewat Putera Tunggal-Nya. Roh itu akan
membuat mereka mengerti rahasia Kristus
sebagai penggenapan Kitab Suci dan membuat mereka mengerti segala
perkataan dan tanda yang dibuat oleh Yesus. Roh Kuduslah yang nantinya akan memberikan
nasihat dan membuka hati para murid untuk memahami ajaran dan karya Yesus.
Kita yakin dan percaya bahwa Roh Kudus kini diberikan pula kepada kita
sebagai murid-murid Yesus agar mampu menjadi saksi bagi cinta kasih Allah.
Secara sakramental, baptisan dan krisma menjadikan diri kita secara penuh
menerima Roh Kudus. Namun demikian, ketaatan imanlah yang akan membuktikan
ketangguhan iman kita. Maka kita memiliki tugas untuk terus-menerus terbuka
pada penyelenggaraan ilahi oleh Roh Kudus. Hati yang bersih merupakan tempat
yang baik bagi kediaman Roh Kudus agar Ia dapat memberikan penghiburan,
pertolongan, nasihat; bimbingan pada kebijaksanaan, pengertian, kekuatan iman,
kesalehan, dan ketaatan pada Allah. (R.YKJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar