Dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus
Bacaan Pertama: Amsal 8: 22-31
Kebijaksanaan Allah dipersonifikasi sebagai pribadi yg menyertai karya Allah atas dunia seisinya. Kebijaksanaan itu telah ada sejak dahulu bersama Allah dan menyukakan Allah. Kebijaksanaan Allah itu memberi jalan kepada manusia agar bahagia.
Bacaan Kedua: Roma 5: 1-5
Kebanaran dan kasih Allah diberikan dalam diri Yesus Kristus. Iman kepada Kristus menimbulkan pengharapan akan kemuliaan Allah. Orang beriman harus tahan uji dalam perjuangan hidup dan iman meskipun kadang menghadapi penderitaan seperti Kristus.
Bacaan Injil: Yohanes 16: 11-15
Yesus memberikan pesan-pesan terakhirnya kepada para murid-Nya. Yesus mengetahui bahwa Ia akan sengsara dan wafat di salib. Para murid Yesus juga akan mengalami penderitaan karena iman mereka. Para murid belum bisa menanggung semua yg diketahui Yesus itu karena para murid belumlah memiliki iman teguh yg tahan uji.
Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran. Roh Kudus memimpin pada kebenaran karena pada dasarnya Ia adalah benar. "Memimpin" berarti mengarahkan dengan bijaksana, mengupayakan manusia berpikir, memilih dan bertindak benar.
Roh Kudus bukan berkarya dari diri-Nya sendiri, namun berkarya dalam kesatuan dengan Bapa dan Putera. Kebanaran yang disampaikan Roh Kudus berasal dari Allah. Ia mengajar segala sesuatu yang telah didengar dari Bapa. Ajaran Roh Kudus juga bersumber dari hubungan-Nya dengan Allah Putera sehingga tidak akan bertentangan dengan ajaran Yesus.
Roh Kudus juga memiliki tugas memberitakan hal-hal yang akan datang kepada para murid Kristus. Nubuat akan disampaikan bukan sekedar ramalan, namun berisi penyampaian jalan keselamatan yang harus dilalui para murid. Nubuat ini tidak maksudkan membuat para murid pesimis, tapi justru siap menjalani iman meskipun hrs ikut menderita seperti Yesus.
Roh Kudus juga hendak memuliakan Yesus Kristus karena mengajar apa yang telah diterima dari Yesus. Kemuliaan Allah terlaksana bila Allah meraja atas manusia. Allah yang meraja diantaranya adalah pelaksanaan kehendak Allah seperti yang diajarkan Yesus. Dengan demikian, ketika Roh Kudus mengajarkan kebenaran dan cinta kasih berarti Yesus dimuliakan dalam karya Roh Kudus.
Yesus mengungkapkan pula kesatuan antara Bapa, Putera dan Roh Kudus. Dalam kebersamaan ke-Allah-an itu, maka secara bersama2 Allah memiliki kuasa, kemuliaan, dan kekudusan yang mengupayakan keselamatan manusia. Tata keselamatan Allah dilaksanakan dalam kebersamaan Tri Tunggal Maha Kudus dan dalam tindakan masing2 pribadi Allah.
Tri Tunggal Allah: Allah adalah satu dalam tiga pribadi, Allah terwujud dalam tiga pribadi namun hakikatnya adalah satu. Pribadi Allah adalah Bapa, Putera dan Roh Kudus, namun satu dalam kealahan. Allah demikian tidak bisa dikupas habis dalam pikiran manusia yg dicipta oleh Allah.
Banyak hal diungkap untuk mengumpamakan Tri Tunggal Maha Kudus. Misalnya secangkir kopi yang terdiri dari gula, kopi dan air panas. Ketika telah teraduk, kita tidak bisa bedakan gula, kopi dan airnya namun bisa kita rasakan ketika menyentuh lidah dan tenggorokan kita. Namun demikian, Tritunggal bukan sekedar secangkir kopi. Juga misalnya seorang laki2 berperan sebagai ayah, guru sekolah dan jetua RT. Tiga peran tapi satu orang. Namun Tri Tunggal bukan sekedar beda peran karena Allah Tri Tunggal sungguh tiga pribadi dan berhakikat satu.
Ketika kita belum memahami Allah Tri Tunggal secara lengkap, kita cukup membuka hati dan merasakan karya Allah dalam hidup dan iman kita. Iman yang kita pahami juga kadang terbatas pada kemampuan kita untuk menjelaskan kepada orang lain. Maka, perlu kita membiarkan Roh Kudus untuk menjelaskan kebenaran Allah ini untuk diri kita dan orang lain. Yang terpenting adalah setiap kali kita buat tanda salib, maka kita sudah mengungkapkan iman pada Tri Tunggal sekaligus berpasrah pada-Nya. (R.YKJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar