Karya Penyelamatan Allah
Bacaan Pertama: Kej. 1:1 – 2:2
Pada awal mula, Allah menciptakan dunia seisinya. Inilah karya
penyelamatan Allah yang pertama. Semua yang diciptakan Allah adalah baik adanya
dan manusia yang menjadi puncak ciptaan adalah sangat baik adanya. Allah
menghendaki seluruh ciptaan tertuju pada Penciptanya.
Bacaan Kedua: Kej. 22:1-8
Abraham taat kepada kehendak Allah perjanjian ketika diminta
mempersembahkan anak tunggalnya sebagai kurban bakaran. Ketaatan Abraham tentu
bukan sesuatu yang mengenakkan. Ketika Abraham mampu berserah kepada kehendak
Allah, justru berkat melimpah atasnya dan Ishak tidak jadi dikurbankan.
Bacaan Ketiga: Kel. 14:15 – 15:1
Pada peristiwa keluaran dari tanah Mesir, bangsa pilihan disertai oleh
Allah yang berkenan memberikan keselamatan dari perbudakan bangsa Mesir.
Ketaatan pada karya keselamatan Allah mendatangkan rahmat dan berkat atas
bangsa pilihan untuk masuk kembali ke tanah kanaan.
Bacaan Keempat: Yes. 53:5-14
Lewat nabi Yesaya, diperlihatkan bahwa Allah penuh dengan belas kasih
untuk menyelamatkan dan menebus umat-Nya. Allah tetap setia pada perjanjian
terhadap umat pilihan-Nya, maka umat pun diminta untuk setia kepada Allah.
Hubungan Allah dengan umat dilambangkan dengan hubungan suami dan isteri yang saling
mencintai dengan kesetiaan.
Bacaan Kelima: Yes. 55:1-11
Allah adalah sumber rohani yang takkan kering. Kehausan dan kelaparan
rohani umat haruslah dipuaskan dengan datang kepada Allah. Nubuat tentang
sumber rohani ini akan tergenapi dalam diri Yesus Kristus, Putera Allah.
Bacaan Keenam: Bar. 3:9-15.32 – 4:4
Kebijaksanaan Allah diberikan kepada manusia dan manusia menaggapi tawaran
kebijaksanaan Allah agar manusia memiliki kebijaksanaan itu. Kebijaksaan Allah
terpenuhi dan berpuncak dalam diri Yesus Kristus yang diberikan kepada dunia
ini.
Bacaan Ketujuh: Yeh. 36:16-17a.18-28
Peristiwa pembuangan ke tanah Babel menjadi peristiwa berat bangsa
pilihan. Namun demikian, Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Umat harus bertobat
atas keraguan penyelamatan Allah, mengganti hati yang membatu dengan hati yang
baru. Dalam diri Kristus, kebangkitan-Nya menjadi hati yang baru yang memberi
pengampunan dan pencurahan Roh Kudus.
Bacaan Epistola: Rm. 6:3-11
Paulus mengingatkan pada umat tentang baptisan yang mempersatukan manusia
dengan Kristus. Manusia lama telah disatukan dengan kematian Kristus dalam
pembaptisan. Berkat kematian dan kebangkitan Kristus, dosa tidak berkuasa lagi.
Umat diminta untuk memetik buah wafat dan kebangkitan Kristus dengan bertobat
dan menjadi manusia baru.
Bacaan Injil: Mrk. 16:1-8
Injil pada tahun ini disajikan dari Injil Markus. Dikisahkan pagi-pagi
benar pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan
Salome pergi ke makam Yesus dengan membawa rempah-rempah. Kata-kata “sesudah
matahari terbit” menjadi uangkapan bahwa para perempuan itu pergi pada
pagi-pagi buta dan sampai di makam pada saat matahari telah terbit. Hari
pertama dalam pekan berarti hari sesudah Sabat, sedangkan Yesus dimakamkan pada
sore menjelang Sabat. Tiga hari telah lewat itu, para perempuan itu hendak
mengunjungi makam Yesus untuk mengadakan ritual meminyaki jenazah Yesus yang
tidak sempat dilaksanakan dengan baik sebelum Yesus dimakamkan.
Kubur pada masyarakat di zaman Yesus merupakan lubang-lubang goa yang
ditutup dengan batu. Makam seperti ini memungkinkan untuk merawat jenazah yang
sudah dimakamkan bila jenazah belum sempat dirawat ketika hendak dimakamkan.
Para perempuan itu memperbincangkan kesulitan yang akan mereka hadapi berkenaan
dengan membuka batu penutup makam. Tenaga tiga perempuan tentu tidak cukup
untuk menggeser batu penutup makam. Setelah mereka dekat ke makam Yesus, mereka
mendapati batu penutup makam telah terguling.
Tiga perempuan itu segera masuk ke dalam makam. Mereka tidak menemukan
jenazah Yesus, namun melihat seorang pemuda berjubah putih yang duduk di
sebelah kanan. Pagi-pagi buta sudah mendatangkan aura tersendiri, apalagi para
perempuan itu melihat seorang oemuda dalam kubur Yesus yang telah kosong. Wajar
bila mereka sangat ketakutan, namun pemuda tadi meminta mereka untuk tidak
takut. Pemuda itu adalah malaikat Tuhan, yang menghendaki agar para perempuan
itu tidak lari.
“Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu.” Kata-kata ini
tertuju pada identitas Yesus yang dimengerti dengan mudah oleh para perempuan
itu. Yesus orang nazaret merupakan potongan kata yang disematkan pada salib.
Kata-kata itu sekaligus untuk menegur pembaca Injil Markus, yakni orang-orang
Yahudi yang percaya kepada Kristus. Yesuslah yang telah disalibkan, telah
dimakamkan, namun kini bangkit dengan mulia.
Pesan berikutnya dari Malaikan itu adalah untuk menyampaikan kepada para
murid dan kepada Petrus sebagai ketua para murid Yesus. Yesus yang bangkit akan
mendahului mereka ke Galilea seperti yang telah dikatakan oleh Yesus. Para
murid diminta untuk tidak takut, namun mereka diminta untuk berkumpul di
Galilea.
Para perempuan ini segera meninggalkan makam dengan takut dan gemetar.
Mereka tidak lagi memperbincangkan peristiwa penampakan yang mereka alami.
Mereka segera menuju tempat berkumpul para murid untuk menyampaikan pesan
malaikat yang berasal dari Yesus yang telah bangkit.
Bukti otentik kebangkitan Yesus bukanlah kubur kosong. Bukti kuat
kebangkitan Yesus adalah penampakan malaikat dan penampakan Yesus sendiri.
Warta kebangkitan itu pertama-tama disampaikan kepada para perempuan. Seturut
tradisi pada masa itu, seorang perempuan tidak boleh bersaksi di pengadilan.
Namun justru para perempuan yang dipakai Allah untuk mewartakan kebangkitan
Yesus. Hal yang tidak biasa ini justru mendatangkan rentetan penampakan Yesus
kepada para murid-Nya. Dengan penampakan Yesus yang telah bangkit, maka para
murid menjadi percaya pada kebangkitan-Nya.
Kebangkitan Kristus bukan suatu keraguan dalam iman kita. Ia yang bangkit
hendak memberikan kebangkitan bagi kita yang percaya. Mari kita bangkitkan
semangat hidup kita untuk terus membenahi diri agar kebangkitan Kristus tidak
sia-sia. Selamat Paskah. (R.YKJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar