Maria Ratu Damai

Maria Ratu Damai

Sabtu, 04 April 2015

Vigili Paskah



Karya Penyelamatan Allah

Bacaan Pertama: Kej. 1:1 – 2:2
Pada awal mula, Allah menciptakan dunia seisinya. Inilah karya penyelamatan Allah yang pertama. Semua yang diciptakan Allah adalah baik adanya dan manusia yang menjadi puncak ciptaan adalah sangat baik adanya. Allah menghendaki seluruh ciptaan tertuju pada Penciptanya.

Bacaan Kedua: Kej. 22:1-8
Abraham taat kepada kehendak Allah perjanjian ketika diminta mempersembahkan anak tunggalnya sebagai kurban bakaran. Ketaatan Abraham tentu bukan sesuatu yang mengenakkan. Ketika Abraham mampu berserah kepada kehendak Allah, justru berkat melimpah atasnya dan Ishak tidak jadi dikurbankan.

Bacaan Ketiga: Kel. 14:15 – 15:1
Pada peristiwa keluaran dari tanah Mesir, bangsa pilihan disertai oleh Allah yang berkenan memberikan keselamatan dari perbudakan bangsa Mesir. Ketaatan pada karya keselamatan Allah mendatangkan rahmat dan berkat atas bangsa pilihan untuk masuk kembali ke tanah kanaan.

Bacaan Keempat: Yes. 53:5-14
Lewat nabi Yesaya, diperlihatkan bahwa Allah penuh dengan belas kasih untuk menyelamatkan dan menebus umat-Nya. Allah tetap setia pada perjanjian terhadap umat pilihan-Nya, maka umat pun diminta untuk setia kepada Allah. Hubungan Allah dengan umat dilambangkan dengan hubungan suami dan isteri yang saling mencintai dengan kesetiaan.

Bacaan Kelima: Yes. 55:1-11
Allah adalah sumber rohani yang takkan kering. Kehausan dan kelaparan rohani umat haruslah dipuaskan dengan datang kepada Allah. Nubuat tentang sumber rohani ini akan tergenapi dalam diri Yesus Kristus, Putera Allah.

Bacaan Keenam: Bar. 3:9-15.32 – 4:4
Kebijaksanaan Allah diberikan kepada manusia dan manusia menaggapi tawaran kebijaksanaan Allah agar manusia memiliki kebijaksanaan itu. Kebijaksaan Allah terpenuhi dan berpuncak dalam diri Yesus Kristus yang diberikan kepada dunia ini.

Bacaan Ketujuh: Yeh. 36:16-17a.18-28
Peristiwa pembuangan ke tanah Babel menjadi peristiwa berat bangsa pilihan. Namun demikian, Allah tidak meninggalkan umat-Nya. Umat harus bertobat atas keraguan penyelamatan Allah, mengganti hati yang membatu dengan hati yang baru. Dalam diri Kristus, kebangkitan-Nya menjadi hati yang baru yang memberi pengampunan dan pencurahan Roh Kudus.

Bacaan Epistola: Rm. 6:3-11
Paulus mengingatkan pada umat tentang baptisan yang mempersatukan manusia dengan Kristus. Manusia lama telah disatukan dengan kematian Kristus dalam pembaptisan. Berkat kematian dan kebangkitan Kristus, dosa tidak berkuasa lagi. Umat diminta untuk memetik buah wafat dan kebangkitan Kristus dengan bertobat dan menjadi manusia baru.

Bacaan Injil: Mrk. 16:1-8

Injil pada tahun ini disajikan dari Injil Markus. Dikisahkan pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome pergi ke makam Yesus dengan membawa rempah-rempah. Kata-kata “sesudah matahari terbit” menjadi uangkapan bahwa para perempuan itu pergi pada pagi-pagi buta dan sampai di makam pada saat matahari telah terbit. Hari pertama dalam pekan berarti hari sesudah Sabat, sedangkan Yesus dimakamkan pada sore menjelang Sabat. Tiga hari telah lewat itu, para perempuan itu hendak mengunjungi makam Yesus untuk mengadakan ritual meminyaki jenazah Yesus yang tidak sempat dilaksanakan dengan baik sebelum Yesus dimakamkan.
Kubur pada masyarakat di zaman Yesus merupakan lubang-lubang goa yang ditutup dengan batu. Makam seperti ini memungkinkan untuk merawat jenazah yang sudah dimakamkan bila jenazah belum sempat dirawat ketika hendak dimakamkan. Para perempuan itu memperbincangkan kesulitan yang akan mereka hadapi berkenaan dengan membuka batu penutup makam. Tenaga tiga perempuan tentu tidak cukup untuk menggeser batu penutup makam. Setelah mereka dekat ke makam Yesus, mereka mendapati batu penutup makam telah terguling.
Tiga perempuan itu segera masuk ke dalam makam. Mereka tidak menemukan jenazah Yesus, namun melihat seorang pemuda berjubah putih yang duduk di sebelah kanan. Pagi-pagi buta sudah mendatangkan aura tersendiri, apalagi para perempuan itu melihat seorang oemuda dalam kubur Yesus yang telah kosong. Wajar bila mereka sangat ketakutan, namun pemuda tadi meminta mereka untuk tidak takut. Pemuda itu adalah malaikat Tuhan, yang menghendaki agar para perempuan itu tidak lari.
“Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu.” Kata-kata ini tertuju pada identitas Yesus yang dimengerti dengan mudah oleh para perempuan itu. Yesus orang nazaret merupakan potongan kata yang disematkan pada salib. Kata-kata itu sekaligus untuk menegur pembaca Injil Markus, yakni orang-orang Yahudi yang percaya kepada Kristus. Yesuslah yang telah disalibkan, telah dimakamkan, namun kini bangkit dengan mulia.
Pesan berikutnya dari Malaikan itu adalah untuk menyampaikan kepada para murid dan kepada Petrus sebagai ketua para murid Yesus. Yesus yang bangkit akan mendahului mereka ke Galilea seperti yang telah dikatakan oleh Yesus. Para murid diminta untuk tidak takut, namun mereka diminta untuk berkumpul di Galilea.
Para perempuan ini segera meninggalkan makam dengan takut dan gemetar. Mereka tidak lagi memperbincangkan peristiwa penampakan yang mereka alami. Mereka segera menuju tempat berkumpul para murid untuk menyampaikan pesan malaikat yang berasal dari Yesus yang telah bangkit.
Bukti otentik kebangkitan Yesus bukanlah kubur kosong. Bukti kuat kebangkitan Yesus adalah penampakan malaikat dan penampakan Yesus sendiri. Warta kebangkitan itu pertama-tama disampaikan kepada para perempuan. Seturut tradisi pada masa itu, seorang perempuan tidak boleh bersaksi di pengadilan. Namun justru para perempuan yang dipakai Allah untuk mewartakan kebangkitan Yesus. Hal yang tidak biasa ini justru mendatangkan rentetan penampakan Yesus kepada para murid-Nya. Dengan penampakan Yesus yang telah bangkit, maka para murid menjadi percaya pada kebangkitan-Nya.
Kebangkitan Kristus bukan suatu keraguan dalam iman kita. Ia yang bangkit hendak memberikan kebangkitan bagi kita yang percaya. Mari kita bangkitkan semangat hidup kita untuk terus membenahi diri agar kebangkitan Kristus tidak sia-sia. Selamat Paskah. (R.YKJ)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar