Siap
Sedia Menanti Kedatangan Kristus
Bacaan Pertama: Daniel 12:1-3
Daniel menyampaikan pesan Allah tentang suatu masa kesesakan sekaligus
keselamatan. Kesesakan abadi dialami orang-orang yang tidak setia pada
kebenaran Allah. Sedangkan keselamatan akan dialami orang-orang yang namanya
tertulis dalam kitab kehidupan, yakni orang yang bijaksana, bertindak benar dan
setia dalam penderitaan iman.
Bacaan Kedua: Ibrani 10:11-14.18
Surat Orang Ibrani ini masih berbicara tentang Kristus sebagai Imam Agung.
Kristus hanya satu kali melaksanakan kurban, namun berlaku untuk
selama-lamanya. Kristus memberikan diri-Nya sebagai kurban silih atas dosa dan
menjadi kurban tebusan. Kita tak perlu lagi membuat kurban bakaran karena Sang
Imam Agung telah melaksanakan kurban yang paling sempurna. Pada kita dituntut
ketaatan iman sebagai orang yang telah diampuni dan diselamatkan karena kurban
Kristus.
Bacaan Injil: Markus 13:24-32
Injil Markus ini merupakan bagian dari khotbah Yesus tentang akhir zaman.
Khotbah tentang akhir zaman dimuat dalam Markus 13:1-37. Pengajaran ini
disampaikan Yesus mengingat semakin dekatnya masa penderitaan dan kematian yang
harus ditanggung oleh Yesus. Ajaran ini hendak meneguhkan iman para murid Yesus
agar setia pada iman mereka dengan janji keselamatan Allah.
Yesus memberikan gambaran tentang kedatangan-Nya yang kedua saat akhir
zaman. Nubuat para nabi tentang akhir zaman diungkapkan kembali oleh Yesus
dengan penyempurnaan bahwa Anak Manusia, Yesus sendiri yang akan datang dalam kemuliaan
Allah. Saat kedatangan Yesus kedua kalinya inilah, bumi akan dilenyapkan dan
akan digantikan dengan bumi yang baru. Yesus memberi tanda-tanda kedatangan-Nya
yang kedua dengan ciri-ciri matahari akan menjadi gelap, bulan tak bercahaya,
bintang-bintang berjatuhan, dan kuasa langit akan guncang. Apakah tanda-tanda
ini akan terjadi harafiah? Tidak ada yang dapat memastikannya. Namun demikian,
sesuatu yang besar dan agung pastilah disertai dengan tanda-tanda yang dasyat,
apalagi ketika bumi yang lama hendak diganti dengan bumi yang baru.
Situasi kegelapan dan kekacauan di bumi ini justru kontras dengan kedatangan
Anak Manusia yang diperlihatkan dalam kekuasaan dan kemuliaan Allah. Di saat
langit gelap, justru Yesus akan datang dalam awan-awan. Yesus yang ada dalam awan-awan
itu tidak akan terlihat bila kekuasaan dan kemuliaan Allah tidak berkilau
cemerlang. Kilau terang-cemerlang Allah yang menyertai Yesus inilah simbol
keberadaan keselamatan kekal yang hendak diberikan Allah kepada manusia.
Keberadaan Yesus pada akhir zaman itu untuk mengumpulkan orang-orang
pilihan bersama dengan para malaikat. Orang-orang pilihan itu dikumpulkan dari
segala zaman dan dari seluruh penjuru bumi dan bahkan dari tempat yang jauh
sekalipun. Mereka yang beriman dan mereka yang hidup benar adalah orang-orang
yang akan dikumpulkan di hadapan Yesus yang hadir dalam kekuasaan dan kemuliaan
Allah bersama para malaikat-Nya.
Namun demikian, sebelum sampai saat akhir zaman itu, Yesus mengingatkan
para murid untuk berjaga-jaga pada waktu sekarang ini. Menilai tanda-tanda
zaman dan membaca kehendak Allah diperlukan agar siap sedia untuk ikut
dikumpulkan sebagai orang pilihan. Perumpamaan pendek tentang pohon ara menjadi
peragaan sederhana pada masa itu untuk menilai tanda-tanda alam. Kewaspadaan
dan selalu berjaga-jaga diperlukan karena hanya Bapa yang tahu kapan saat akhir
zaman itu akan datang. Orang-orang yang mendengarkan pengajaran Yesus saat itu,
yang disebut Yesus dengan “angkatan ini” akan menjadi saksi peristiwa
penghancuran Yerusalem. Penghancuran Yerusalem menjadi gambaran akhir zaman
dengan segala ciri hakikinya (lih. Ay. 14-25).
Ajaran Yesus tentang akhir zaman bukanlah untuk menakut-nakuti para
pengikut-Nya. Yesus lebih menekankan peranan diri-Nya sebagai Putera Allah pada
saat akhir zaman dan menekankan sikap yang harus dimiliki para pengikut-Nya.
Yesus adalah Mesias. Ia datang dari Allah dan akan kembali dalam kuasa dan
kemuliaan Allah. Yesuslah Raja Alam semesta, yang akan dirayakan pada liturgi Minggu
depan. Perayaan ini dimaksudkan untuk menyiapkan kita dalam memasuki masa
Advent sebagai masa persiapan Natal, peringatan kelahiran Sang Mesias.
Sikap siap sedia harus kita miliki sebagai orang beriman. Sikap siap sedia
ini bukan diisi dengan ketakutan dan pesimisme hidup, namun justru dengan
semangat iman dalam menjalani hidup. Orang-orang yang dikumpulkan Yesus dalam
kemuliaan surgawi adalah orang-orang yang terpilih karena imannya yang baik.
Kita telah dipanggil menjadi murid Kristus dan harus mengusahakan diri agar
menjadi orang pilihan Allah dengan mengusahakan perwujudan iman kita dengan
doa-doa yang tekun, membangun kesalehan hidup, dan senantiasa mencintai Allah
dan sesama. (R.YKJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar